1
Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jad . . .
2
Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jad . . .
3
Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jad . . .
4
Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jad . . .
5
Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jad . . .
6
Dalam ayat ini, Allah menerangkan isi sumpah-Nya, yaitu: watak manusia adalah mengingkari kebenaran dan tidak mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada penciptanya, kecuali orang-orang yang mendapat taufik, membiasakan diri berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran . . .
7
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa seorang manusia meskipun ingkar, aniaya, dan tetap dalam keingkaran serta kebohongan, bila ia mawas diri, seharusnya ia akan kembali kepada yang benar. Dia mengaku bahwa dia tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepadanya. Dia juga mengakui . . .
8
Allah menyatakan bahwa karena sangat sayang dan cinta kepada harta serta keinginan untuk mengumpulkan dan menyimpannya menyebabkan manusia menjadi sangat kikir, tamak, serta melampaui batas. Allah berfirman: Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (al-Fajr/89: 20) . . .
9
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada . . .
10
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada . . .
11
Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan ancaman-Nya kepada orang-orang yang ingkar terhadap nikmat-nikmat-Nya dengan menyatakan apakah mereka tidak sadar bahwa Allah mengetahui isi hatinya. Allah juga menyatakan bahwa Dia akan membalas keingkaran mereka itu pada hari dikeluarkan apa yang ada . . .