Al-Ahzab

1

Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan kaum Muslimin agar bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menghentikan semua larangan-Nya. Allah juga melarang Nabi saw dan kaum Muslimin menuruti keinginan-keinginan orang-orang kafir yang pernah menganjurkan kepada beliau ag . . .

2

Setelah Allah melarang kaum Muslimin memenuhi keinginan-keinginan orang-orang kafir itu, lalu Ia memerintahkan agar mereka mengamalkan dan melaksanakan semua yang telah diwahyukan-Nya, yaitu Al-Qur'an, dengan menjadikannya sebagai pedoman dalam berbuat, bertindak, dan menentukan sikap dalam menetapk . . .

3

Pada ayat ini, Allah memperingatkan bahwa apabila Muhammad telah mengikuti apa yang telah diwahyukan dan tidak mengikuti keinginan orang-orang kafir, hendaklah kaum Muslimin berserah diri kepada Allah, menyerahkan segala urusan kepada-Nya saja, dan berpegang dengan agama-Nya dengan sungguh-sungguh. . . .

4

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia tidak menjadikan dua hati dalam satu tubuh sehingga tidak mungkin pada diri seseorang berkumpul iman dan kafir. Jika seseorang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tentu di dalam hatinya tidak ada kekafiran dan kemunafikan, walaupun sedikit, dan ia tentu men . . .

5

Ayat ini menerangkan bahwa Allah memerintahkan agar kaum Muslimin menasabkan seorang anak hanya kepada bapak dan ibunya, karena anak itu berasal dari tulang sulbi bapaknya, kemudian dikandung dan dilahirkan oleh ibunya. Menasabkan anak kepada orang tuanya adalah hukum Allah yang wajib ditaati oleh s . . .

6

Ayat ini menerangkan kedudukan Nabi Muhammad di antara umatnya. Diterangkan bahwa sekalipun orang-orang yang beriman itu mengutamakan diri mereka, tetapi Nabi Muhammad lebih banyak memperhatikan, mementingkan, dan mengutamakan mereka. Nabi selalu menolong dan membantu mereka, dan selalu berkeinginan . . .

7

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengingatkan kepada Nabi Muhammad bahwa Dia telah menerima janji dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa bahwa mereka benar-benar akan menyampaikan agama Allah kepada manusia. Mereka juga akan saling membenarkan dalam menyampaikan risalah itu, yaitu dengan cara mengakui par . . .

8

Pada ayat ini diterangkan penyebab Allah mengambil janji yang kuat dari para nabi untuk menyampaikan agama Allah kepada manusia, dan untuk saling menolong di antara mereka dengan saling mengatakan kepada umatnya bahwa mereka semua adalah rasul Allah. Sebabnya ialah agar Allah dapat menanyakan kepada . . .

9

Pada ayat ini, Allah mengingatkan kepada kaum Muslimin akan nikmat besar yang telah dilimpahkan-Nya kepada mereka pada Perang Ahzab ketika mereka dikepung rapat oleh tentara yang bersekutu yang terdiri dari tentara kaum Quraisy, Bani Gathafan, Bani an-Nadhir yang telah dibuang Rasulullah ke Khaibar . . .

10

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengetahui ketika tentara yang bersekutu datang dari bawah lembah, yaitu dari sebelah timur yang terdiri dari golongan Gathafan, penduduk Nejed, dan ikut pula beserta mereka Bani Quraidhah dan Bani an-Nadhir. Allah mengetahui pula kedatangan golongan yang bersekutu l . . .

11

Dalam keadaan yang demikian mencekam, Allah menguji kekuatan iman orang-orang yang beriman, sehingga nyata mana yang benar-benar beriman, yang memurnikan ketaatan hanya kepada Allah saja, percaya bahwa Muhammad saw adalah rasul Allah, dan percaya pula akan kemenangan Islam dan kaum Muslimin, serta m . . .

12

Dalam keadaan yang demikian mencekam, Allah menguji kekuatan iman orang-orang yang beriman, sehingga nyata mana yang benar-benar beriman, yang memurnikan ketaatan hanya kepada Allah saja, percaya bahwa Muhammad saw adalah rasul Allah, dan percaya pula akan kemenangan Islam dan kaum Muslimin, serta m . . .

13

Di antara mereka, seperti 'Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya, ada pula yang mengatakan, "Hai penduduk kota Medinah, tempat ini bukanlah tempat yang harus kita tempati, maka kembalilah ke rumahmu masing-masing, agar kamu tidak ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta tidak mati terbunuh oleh musu . . .

14

Ayat ini menerangkan kelemahan hati dan keyakinan orang-orang munafik dan Yahudi yang sedang menerima cobaan Allah itu. Mereka tidak sanggup mengatasi kesukaran-kesukaran yang sedang mereka hadapi, dan tidak sanggup menghadapi bahaya dan ancaman yang datang kepada mereka, sehingga mereka meminta kep . . .

15

Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang minta izin meninggalkan medan pertempuran itu pernah berjanji dengan Rasulullah saw bahwa mereka tidak akan mengkhianatinya dan akan ikut berperang bersama-sama kaum Muslimin menghadapi kaum musyrik. Akan tetapi, akhirnya mereka mengingkari janjinya. Menu . . .

16

Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw agar menyampaikan kepada orang-orang yang menghindarkan diri dan lari dari medan pertempuran itu, bahwa tindakan mereka tidak akan ada manfaatnya sedikit pun. Mereka tidak akan dapat menghindarkan ajal yang telah ditetapkan Allah, tidak dapat . . .

17

Menurut riwayat lain bahwa yang mengajak itu adalah orang-orang Yahudi. Mereka mengajak orang-orang munafik menghindarkan diri dari Nabi dan orang-orang Muslimin dengan mengatakan, "Apabila Abu Sufyan menang, tentulah Muhammad dan pengikut-pengikutnya akan dibinasakan semuanya." Karena itu turunlah . . .

18

Ayat ini menerangkan bahwa Allah mengetahui dengan sesungguhnya orang yang menghambat manusia mengikuti Rasulullah saw berperang di jalan-Nya. Dia mengetahui pula orang-orang yang enggan dan minta izin kepada Rasulullah saw untuk tidak ikut berperang, serta orang-orang yang mengajak penduduk Medinah . . .

19

Pada ayat ini, Allah menyebutkan sifat-sifat orang-orang yang selalu menghindarkan diri dari ikut berperang bersama Nabi saw: 1. Mereka tidak menolong Muhammad dan kaum Muslimin dalam menghadapi musuh, baik pertolongan berupa harta benda maupun jiwa raga. 2. Apabila musuh-musuh telah menyerang dan . . .

20

Karena sangat ketakutan, orang-orang munafik mengira bahwa tentara sekutu masih berada di medan pertempuran, padahal tentara-tentara itu telah lari berserakan, kembali ke negeri masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang munafik adalah orang-orang pengecut dan tidak beriman sehingga tidak . . .

21

Pada ayat ini, Allah memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya mereka dapat memperoleh teladan yang baik dari Nabi saw. Rasulullah saw adalah seorang yang kuat imannya, berani, sabar, dan tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala ketentuan Allah, dan mempunyai . . .

22

Pada ayat ini, Allah menerangkan sikap dan tindakan kaum Muslimin dalam menghadapi Perang Ahzab. Mereka bekerja dan berjuang semata-mata karena Allah dan mengikuti perintah Nabi, bukan karena kepentingan diri sendiri. Seluruh harta bahkan jiwa raga mereka serahkan kepada Nabi untuk kepen-tingan perj . . .

23

Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, at- Tirmidzi, an-Nasa'i, dan imam-imam hadis yang lain dari sahabat Anas, ia berkata, "Pamanku Anas bin an-Nadhar, tidak ikut Perang Badar, maka ia merasa sedih dan kecewa. Ia berkata, 'Aku tidak hadir pada peperangan yang pertama kali diikuti . . .

24

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa sebab adanya ujian dan cobaan bagi orang-orang yang beriman ialah untuk membedakan yang jelek dengan yang baik, yang benar-benar beriman dengan yang kafir. Ujian ini juga bertujuan untuk menyatakan dan menampakkan apa yang berada dalam hati mereka yang sebenarn . . .

25

Pada ayat ini, kembali Allah menerangkan tentang nikmat besar yang telah dilimpahkan-Nya kepada kaum Muslimin di Perang Ahzab, sehingga mereka lepas dari bahaya kehancuran. Nikmat itu ialah Allah telah mengirimkan kepada mereka bala bantuan berupa angin kencang yang sangat dingin dan bala tentara ma . . .

26

Ayat ini menerangkan perang menghadapi Bani Quraidhah, salah satu dari suku-suku Yahudi Medinah yang telah membuat perjanjian damai dengan Nabi. Sebagaimana telah diterangkan terdahulu bahwa ketika kaum Muslimin dalam keadaan kritis menghadapi tentara yang bersekutu di Perang Ahzab, orang-orang Yahu . . .

27

Ayat ini menerangkan bahwa harta benda Bani Quraidhah yang dijatuhi hukuman mati itu telah diberikan Allah kepada kaum Muslimin, termasuk segala kebun, rumah, dan binatang ternak yang mereka miliki. Bahkan dalam ayat ini, Allah menjanjikan kepada kaum Muslimin bahwa Dia akan mewariskan tanah-tanah y . . .

28

Allah memerintahkan Rasulullah saw agar menyampaikan kepada istri-istrinya supaya mereka memilih apa yang mereka kehendaki dari dua hal. Pilihan pertama ialah jika mereka menginginkan kehidupan dunia dengan segala kenikmatannya, maka Nabi tidak mempunyai yang demikian itu, dan beliau tidak mempunyai . . .

29

Pilihan kedua yang disampaikan Rasulullah ialah jika para istrinya memilih keridaan Allah dan Rasul-Nya dan pahala hari akhirat, maka taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah telah menyediakan pahala yang besar bagi para istrinya yang baik dalam perkataan, perbuatan, dan tingkah laku. Mereka ditemp . . .

30

Pada ayat ini, Allah memperingatkan istri-istri Nabi agar selalu menjaga diri karena mereka adalah ibu dari seluruh kaum Muslimin dan menjadi contoh teladan bagi mereka. Perintah Allah itu ialah, "Barang siapa di antara istri Nabi yang mengerjakan perbuatan keji, perbuatan yang terlarang, dan sebaga . . .

31

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa siapa pun di antara istri-istri Nabi. saw yang tetap taat kepada Allah dan rasul-Nya, serta mengerjakan amal yang saleh, pasti diberi-Nya pahala dua kali lipat sebagai penghargaan bagi mereka. Penghargaan itu karena kedudukan mereka selaku "Ummahatul Mu'minin", . . .

32

Pada ayat ini, Allah memperingatkan kepada istri-istri Nabi. saw bahwa mereka dengan julukan "Ummahatul Mu'minin" sama sekali tidak dapat dipersamakan dengan perempuan mukminat yang mana pun dalam segi keutamaan dan penghormatan, jika mereka betul-betul bertakwa. Tidak ada seorang perempuan pun yang . . .

33

Pada ayat ini, Allah memerintahkan supaya para istri Nabi. tetap tinggal di rumah mereka masing-masing dan tidak keluar kecuali bila ada keperluan. Perintah ini berlaku bagi istri-istri Nabi. saw. Mereka dilarang memamerkan perhiasannya, dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah masa dahulu s . . .

34

Pada ayat ini, Allah menerangkan sebab-sebab mereka mendapat karunia yang besar itu. Di antaranya ialah karena rumah kediaman istri-istri Nabi. itu adalah tempat-tempat turun wahyu. Allah memerintahkan kepada istri-istri Nabi. saw supaya mengajarkan apa yang dibacakan di rumah mereka itu dari ayat-a . . .

35

Pada ayat ini Allah menjelaskan sifat-sifat hamba-Nya yang akan diampuni segala dosa dan kesalahannya serta dimasukkan ke dalam surga. Sifat-sifat mereka ada sepuluh macam: 1.Taat dan tunduk kepada hukum Islam, baik ucapan maupun perbuatan. 2.Membenarkan dan memercayai ajaran Allah dan rasul-Nya. . . .

36

Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa tidak patut bagi orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan ketentuan, mereka memilih ketentuan lain yang bertentangan dengan ketetapan keduanya. Menentukan pilihan sendiri yang tidak sesuai dengan ket . . .

37

Selanjutnya dalam ayat ini, Allah memperingatkan Nabi-Nya bahwa apa-apa yang terjadi antara Zaid bin haritsah dengan Zainab binti Jahsy itu adalah untuk menguatkan keimanan beliau dengan menegaskan kebenaran dan menghilangkan keragu-raguan dari hati orang-orang yang lemah imannya. Allah menyuruh Ras . . .

38

Pada ayat ini, Allah menguatkan hukum yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu bahwa tidak ada suatu keberatan apa pun atas Nabi saw apa yang telah menjadi ketetapan Allah baginya untuk mengawini perempuan bekas istri anak angkatnya setelah dijatuhi talak oleh suaminya dan habis masa idahnya. Orang-or . . .

39

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa rasul-rasul yang mendahului Nabi Muhammad itu telah melaksanakan sunatullah. Mereka adalah orang-orang yang penuh dengan ketakwaan dan keikhlasan dalam beribadah. Mereka juga orang-orang yang menyampaikan syariat-syariat Allah, sangat takut kepada-Nya dan tidak . . .

40

Tatkala Rasulullah menikahi Zainab, banyak orang munafik yang mencela pernikahan itu karena dipandang sebagai menikahi bekas istri anak sendiri. Maka Allah menurunkan ayat ini yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw tidak usah khawatir tentang cemoohan orang-orang yang mengatakan bahwa beliau menika . . .

41

Pada ayat ini, Allah menganjurkan kepada semua orang beriman yang membenarkan Allah dan rasul-Nya supaya banyak zikir mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya sebanyak-banyaknya dengan hati dan lidah pada setiap keadaan dan setiap waktu. Sebab, Allah-lah yang melimpahkan segala nikmat kepada mereka . . .

42

Pada ayat ini, Allah menganjurkan kepada semua orang beriman yang membenarkan Allah dan rasul-Nya supaya banyak zikir mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya sebanyak-banyaknya dengan hati dan lidah pada setiap keadaan dan setiap waktu. Sebab, Allah-lah yang melimpahkan segala nikmat kepada mereka . . .

43

Allah menjelaskan bahwa Dialah yang memberikan rahmat kepada orang-orang yang beriman dan menguji mereka di hadapan malaikat yang berada di langit. Para malaikat pun memohonkan ampun untuk mereka supaya Allah mengeluarkan mereka dengan taufik, hidayah, dan rahmat-Nya dari kegelapan kekafiran kepada . . .

44

Apabila orang-orang mukmin masuk halaman surga, para malaikat memberi penghormatan kepada mereka dengan ucapan "salam" seperti dalam firman Allah: Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), "Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu." Maka alangkah . . .

45

Pada ayat ini, Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad bahwa ia diutus untuk menjadi saksi terhadap orang-orang (umat) yang pernah mendapat risalahnya. Allah mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira bagi orang-orang yang membenarkan risalahnya dan mengamalkan petunjuk-petunjuk yang dibawanya bahwa m . . .

46

Nabi juga berperan sebagai juru dakwah agama Allah untuk seluruh umat manusia agar mereka mengakui keesaan dan segala sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Juga bertujuan agar manusia beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas; memberi penerangan laksana sebuah lampu yang terang benderang yang dapat mengelu . . .

47

Ibnu Jarir ath-thabari dan 'Ikrimah telah meriwayatkan sebuah hadis dari al-hasan yang menerangkan bahwa ketika turun ayat al-Fath/48: 2: Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang. (al-Fath/48: 2) Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Kami telah . . .

48

Pada ayat ini, Allah menjelaskan tentang apa yang dapat menimbulkan kemudaratan. Allah melarang orang yang beriman untuk menuruti orang kafir dan orang-orang munafik. Mereka juga diperintahkan untuk tidak menghiraukan gangguan orang kafir terhadap berlangsungnya dakwah kepada jalan Allah, dan mengha . . .

49

Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa jika terjadi perceraian antara seorang mukmin dan istrinya yang belum pernah dicampuri, maka perempuan yang telah diceraikan itu tidak mempunyai masa idah dan perempuan itu langsung bisa nikah lagi dengan lelaki yang lain. Bekas suami yang menceraikan itu henda . . .

50

Pada ayat ini, Allah secara jelas telah menghalalkan bagi Nabi Muhammad mencampuri perempuan-perempuan yang dinikahi dan diberikan kepada mereka maskawin. Juga dihalalkan baginya hamba sahaya (jariyah) yang diperoleh dalam peperangan, seperti shafiyah binti Huyai bin Akhtab yang diperoleh pada waktu . . .

51

Pada ayat ini, Allah memberi kebebasan kepada Nabi Muhammad untuk menangguhkan siapa di antara istri-istrinya yang beliau kehendaki dan boleh pula menggauli siapa di antara mereka yang beliau kehendaki. Beliau juga diberi kebebasan untuk mengawini kembali istri-istrinya yang telah dicerai mengingat . . .

52

Allah tidak membolehkan Nabi saw untuk menikahi perempuan-perempuan lain setelah ayat ini turun. Allah juga melarang untuk mengganti mereka dengan istri-istri yang lain, meskipun kecantikannya menarik perhatian Nabi saw, kecuali perempuan-perempuan hamba sahaya yang diperoleh dari peperangan atau ya . . .

53

Pada ayat ini, Allah mengajarkan sopan santun atau etika terhadap rumah tangga Nabi saw. Allah melarang orang-orang yang beriman untuk memasuki rumah-rumah Nabi saw kecuali dengan izin beliau, untuk makan di rumahnya tanpa menunggu waktu masak makanannya. Pada masa Rasulullah pernah terjadi ada oran . . .

54

Sebab turunnya ayat ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Juwaibir dari Ibnu 'Abbas, bahwa ada seorang yang telah datang kepada sebagian istri-istri Nabi. saw yang menjadi anak pamannya, lalu bercakap-cakap dengan istri Nabi. secara langsung. Nabi saw menegur hal itu dengan sabdanya, "Janganlah engkau . . .

55

Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi. untuk berjumpa tanpa memakai tabir dengan bapak-bapak mereka, baik bapak kandung maupun bapak sesusuan, anak-anak mereka, baik yang seketurunan maupun yang sesusuan, saudara-saudara mereka, atau anak saudara-saudaranya, baik laki-laki maupun perempuan, perempuan . . .

56

Sesungguhnya Allah memberi rahmat kepada Nabi Muhammad, dan para malaikat memohonkan ampunan untuknya. Oleh karena itu, Allah menganjurkan kepada seluruh umat Islam supaya bersalawat pula untuk Nabi saw dan mengucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya. Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudr . . .

57

Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah mengutuk orang-orang yang menyakiti-Nya dengan melakukan perbuatan yang tidak diridai-Nya, seperti mengingkari perintah-Nya, yaitu ucapan orang-orang Nasrani bahwa Isa adalah putra Allah, atau seperti kaum musyrikin yang mengatakan bahwa malaikat adalah putri-put . . .

58

Orang yang menyakiti para mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, dan hanya berdasarkan kepada fitnah dan tuduhan yang dibuat-buat, maka sungguh mereka itu telah melakukan dosa yang nyata. Menurut Ibnu 'Abbas, ayat ini diturunkan sehubungan dengan tuduhan 'Abdul . . .

59

Allah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimat terutama istri-istri Nabi. sendiri dan putri-putrinya agar mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Hal itu bertujuan agar mereka mudah dikenali dengan pakaiannya karena berbeda dengan jariyah (budak perempuan), sehingga mereka tidak diganggu oleh . . .

60

Jika orang-orang munafik dan orang-orang berpenyakit di hatinya, dan orang-orang yang menyebar berita bohong di Medinah itu tidak berhenti mendustakan Allah, menyakiti Rasul-Nya, dan kaum mukminin, niscaya Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk memerangi mereka sehingga tidak akan dapat lagi untuk hidup . . .

61

Ketiga golongan itu dilaknat di mana saja mereka berada, karena sikapnya yang selalu bermusuhan dan merugikan agama dan negara, mereka selalu dikejar-kejar untuk ditangkap dan dibunuh. Nasib orang yang seperti itu telah pula dialami oleh orang-orang sebelumnya karena begitulah sunah Allah. . . .

62

Dengan demikian, sunah Allah yang telah berlaku atas orang-orang yang terdahulu sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw akan berlaku pula bagi generasi yang datang kemudian. Hal itu tidak mungkin berubah dan pasti berlaku. . . .

63

Banyak manusia bertanya kepada Nabi Muhammad tentang kapan datangnya hari Kiamat. Orang-orang musyrik menanyakan tentang kiamat tersebut secara mengejek dan mencemooh, serta menantang supaya hari Kiamat segera didatangkan. Orang-orang munafik menanyakan tentang hari Kiamat karena terdorong oleh angg . . .

64

Kemudian Allah menerangkan bahwa yang mengetahui kapan terjadinya hari Kiamat hanya Allah. Mungkin saja waktu datangnya hari Kiamat sudah dekat, karena setiap yang akan datang memang selalu mendekat dan mungkin dekat. Pepatah Arab mengatakan: "Setiap yang akan datang adalah dekat." Kemudian Allah . . .

65

Mereka kekal di dalam neraka selama-lamanya, dan tidak menemukan seorang pun yang dapat melindungi mereka dari azab Allah. Mereka juga tidak mendapatkan seorang penolong yang dapat menyelamatkan dari siksaan-Nya. . . .

66

Mereka tidak memperoleh pelindung dan penolong seorang pun ketika mereka dibolak-balikkan di dalam neraka. Dengan penuh penyesalan mereka berkata, "Alangkah bahagianya seandainya kami dahulu di dunia taat kepada Allah dan taat pula kepada Muhammad utusan-Nya." . . .

67

Mereka berkata dengan penuh perasaan mendongkol karena tertipu oleh para pemimpin dan pembesar mereka di dunia, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami di dunia telah mengikuti pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar." . . .

68

Mereka dengan perasaan dendam terhadap orang-orang yang telah menyesatkan itu berkata, "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada mereka azab dua kali lipat, pertama karena mereka telah tersesat, dan keduanya telah pula menyesatkan orang lain, dan kutuklah mereka dengan kutukan yang sangat besar." Keluhan me . . .

69

Allah melarang kaum mukminin agar tidak berlaku seperti segolongan Bani Israil yang menyakiti Nabi Musa. Allah membersihkan beliau dari tuduhan-tuduhan yang mereka lontarkan kepadanya. Beliau adalah seorang yang mempunyai kedudukan yang sangat terhormat di sisi Allah. Di dalam ayat ini tidak disebut . . .

70

Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman supaya tetap bertakwa kepada-Nya. Allah juga memerintahkan orang-orang beriman untuk selalu berkata yang benar, selaras antara yang diniatkan dan yang diucapkan, karena seluruh kata yang diucapkan dicatat oleh malaikat Raqib dan 'Atid, da . . .

71

Bila mereka tetap memelihara keimanan dan ketakwaan dan selalu mengatakan kebenaran, pasti Allah akan memperbaiki perbuatan dan mengampuni dosa-dosa mereka. Siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, maka jalan yang harus ditempuh hanyalah satu, yaitu menaati Allah dan Rasul-Nya. Deng . . .

72

Sesungguhnya Allah telah menawarkan tugas-tugas keagamaan kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Karena ketiganya tidak mempunyai persiapan untuk menerima amanat yang berat itu, maka semuanya enggan untuk memikul amanat yang ditawarkan Allah itu. Kemudian amanat untuk melaksanakan tugas-tugas kea . . .

73

Allah lalu menerangkan bahwa akibat dari penerimaan amanat ini ialah Dia mengazab orang-orang munafik dan orang-orang musyrik, baik laki-laki maupun perempuan, bila mereka mengabaikan pelaksanaan amanat yang telah dipikulnya. Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan yang . . .