1
Beriman kepada Allah dan rukun iman yang enam. Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa sungguh berbahagia dan beruntung orang-orang yang beriman, dan sebaliknya sangat merugi orang-orang kafir yang tidak beriman, karena walaupun mereka menurut perhitungan banyak mengerja-kan amal kebajikan, akan teta . . .
2
Khusyuk dalam salat. Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat yang kedua, yaitu seorang mukmin yang beruntung, jika salat benar-benar khusyuk dalam salatnya, pikirannya selalu mengingat Allah, dan memusatkan semua pikiran dan panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya. Dia menyadari dan merasakan bah . . .
3
Menjauhkan diri dari setiap perbuatan atau perkataan yang tidak berguna. Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat yang ketiga, yaitu bahwa seorang mukmin yang bahagia itu ialah yang selalu menjaga waktu dan umurnya supaya jangan sia-sia. Sebagaimana ia khusyuk dalam salatnya, berpaling dari segala ses . . .
4
Menunaikan zakat wajib dan derma yang dianjurkan. Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa sifat keempat dari orang mukmin yang beruntung itu, ialah suka mengeluarkan zakat dan memberi derma yang dianjurkan, yang oleh mereka dipandang sebagai usaha untuk membersihkan harta dan dirinya dari sifat kikir . . .
5
Menjaga kemaluan dari perbuatan keji. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat kelima dari orang mukmin yang berbahagia, yaitu suka menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina, mengerjakan perbuatan kaum Lut (homoseksual), onani, dan sebagainya. Bersanggama yang diperbolehkan oleh a . . .
6
Menjaga kemaluan dari perbuatan keji. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat kelima dari orang mukmin yang berbahagia, yaitu suka menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina, mengerjakan perbuatan kaum Lut (homoseksual), onani, dan sebagainya. Bersanggama yang diperbolehkan oleh a . . .
7
Menjaga kemaluan dari perbuatan keji. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat kelima dari orang mukmin yang berbahagia, yaitu suka menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina, mengerjakan perbuatan kaum Lut (homoseksual), onani, dan sebagainya. Bersanggama yang diperbolehkan oleh a . . .
8
Memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan menepati janjinya. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat keenam dari orang mukmin yang beruntung itu, ialah suka memelihara amanat-amanat yang dipikulnya, baik dari Allah ataupun dari sesama manusia, yaitu bilamana kepada mereka dititipkan barang atau ua . . .
9
Memelihara salat yang lima waktu. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat yang ketujuh, yaitu orang mukmin yang berbahagia itu selalu memelihara dan memperhatikan salat lima waktu secara sempurna, tepat waktu, dan memenuhi persyaratan dan rukun-rukun. Ayat ini tidak sama dengan ayat kedua di atas, se . . .
10
Memelihara salat yang lima waktu. Dalam ayat ini Allah menerangkan sifat yang ketujuh, yaitu orang mukmin yang berbahagia itu selalu memelihara dan memperhatikan salat lima waktu secara sempurna, tepat waktu, dan memenuhi persyaratan dan rukun-rukun. Ayat ini tidak sama dengan ayat kedua di atas, se . . .
11
Mereka yang memiliki tujuh sifat mulia itu akan mewarisi surga, disebabkan amal kebajikan mereka selama hidup di dunia, yaitu surga Firdaus yang paling tinggi, yang di atasnya berada 'Arsy Allah Yang Maha Pemurah, dan mereka kekal di dalamnya. Umar meriwayatkan sebuah hadis, dimana Rasulullah saw be . . .
12
Sesungguhnya Kami (Allah) telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Ada segolongan ahli tafsir menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah keturunan Adam termasuk kita sekalian, yang berasal dari air mani. Dari hasil penelitian ilmiah, sebenarnya air mani i . . .
13
Kemudian Kami (Allah) tempatkan saripati air mani itu dalam tulang rusuk sang suami yang dalam persetubuhan dengan istrinya ditumpahkan ke dalam rahimnya, suatu tempat penyimpanan yang kukuh bagi janin sampai saat kelahirannya. . . .
14
Kemudian air mani itu Kami (Allah) kembangkan dalam beberapa minggu sehingga menjadi al-'alaq (yang menempel di dinding rahim), dari al-'alaq dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging dijadikan tulang belulang, dan ada bagian yang dijadikan daging, kemudian tulang belulang itu dibungkus dengan . . .
15
Kemudian sesudah penciptaanmu yang pertama itu, kamu sekalian pasti akan menemui ajalmu yang telah ditentukan. Allah berfirman: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. (al-Anbiya'/21 . . .
16
Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu pada hari Kiamat, untuk dihisab segala amal perbuatanmu selama berada di dunia ini, yang baik akan diberi pahala, yang buruk akan diberi siksa. . . .
17
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menciptakan di atas manusia tujuh lapis langit, sebagian berada di atas sebagian lain yang menjadi tempat peredaran bintang-bintang, yang telah dikenal orang sejak dahulu kala, dan telah ditemukan lagi beberapa bintang lainnya oleh ulama falak pada masa kini. A . . .
18
Lalu Allah menurunkan dari langit air hujan dengan kadar yang diperlukan, tidak terlalu lebat sehingga menimbulkan bencana banjir dan tidak terlalu sedikit sehingga cukup untuk mengairi kebun-kebun yang memerlukannya. Ada pula tanah-tanah yang memerlukan banyak air, akan tetapi tidak tahan menerima . . .
19
Lalu dengan sebab air hujan itu Allah menumbuhkan untuk manusia kebun-kebun kurma dan anggur dan buah-buahan lain yang beraneka warna yang dapat di makan. Ada pula dari tanam-tanaman itu yang menjadi sumber penghidupan, seperti dari hasil pohon lada, pala, cengkeh dan sebagainya. Dijadikan pula unt . . .
20
Lalu dengan sebab air hujan itu Allah menumbuhkan untuk manusia kebun-kebun kurma dan anggur dan buah-buahan lain yang beraneka warna yang dapat di makan. Ada pula dari tanam-tanaman itu yang menjadi sumber penghidupan, seperti dari hasil pohon lada, pala, cengkeh dan sebagainya. Dijadikan pula unt . . .
21
Sesungguhnya pada penciptaan binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran yang sangat penting bagi manusia di samping manfaatnya yang besar sebagai nikmat pemberian Allah. Binatang ternak bisa menjadi sumber pembelajaran dan bahan riset, misalnya bagaimana sapi yang makanan utamanya, setelah d . . .
22
Di atas punggung binatang ternak itu, terutama unta, dapat dijadikan sarana untuk mengangkut manusia atau barang ke tempat yang sangat jauh melalui padang pasir yang sulit untuk dilalui oleh kendaraan lain, di samping dapat mempergunakan kapal-kapal sebagai kendaraan di laut. Dan (Dia telah mencipt . . .
23
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus Nuh kepada kaumnya untuk memberi peringatan kepada mereka tentang azab Allah, bila mereka membuat kemusyrikan kepada-Nya dan mendustakan Rasul-Nya, seraya berkata dengan lemah lembut kepada mereka, "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah Yang Esa, jangan s . . .
24
Seruan Nabi Nuh yang lemah lembut ini dijawab dengan cemoohan kaumnya, bahwa Nuh tidak lain hanya seorang manusia biasa seperti mereka, tidak mempunyai kelebihan apa-apa, baik fisik maupun mental sehingga ia pantas untuk menjadi utusan Allah dan menerima wahyu. Nuh dituduh hanya ingin menjadi orang . . .
25
Ayat ini menerangkan sikap orang-orang kafir akibat pandangan mereka yang meremehkan posisi Nuh sebagai rasul. Mereka mengatakan bahwa Nuh tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang miring otaknya, yang berbicara seenaknya, dan apa yang diucapkannya tidak beralasan sama sekali, sehingga tidak perlu . . .
26
Setelah Nuh melihat keingkaran kaumnya yang tidak mau menyadari kesesatan mereka, padahal Nuh cukup lama melaksanakan kewajiban dakwahnya, maka Allah mewahyukan kepadanya bahwa kaumnya tidak akan pernah beriman. Pengikutnya yaitu orang-orang yang sudah beriman tidak akan bertambah lagi jumlahnya. Nu . . .
27
Setelah doa Nuh diperkenankan, maka Allah mewahyukan kepada-nya, agar ia mulai membuat perahu di bawah pengawasan dan petunjuk wahyu-Nya, supaya perahu itu kokoh dan tidak mudah mengalami kerusakan dan supaya Nuh mengetahui teknik pembuatannya, sebab pembuatan sebuah perahu yang besar dan kukuh tent . . .
28
Allah memerintahkan kepada Nuh, jika ia bersama orang-orang yang beriman telah berada di atas perahu, maka ia harus mengucapkan pujian kepada Allah sebagai rasa syukur atas keselamatan mereka semuanya yang berada dalam perahu itu, "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-oran . . .
29
Nuh disuruh berdoa pula, "Ya Tuhanku, turunkanlah aku, bila topan sudah berakhir, pada tempat yang diberkati dan hanya Engkaulah yang dapat memberi tempat yang sebaik-baiknya, yang mengetahui tempat-tempat yang cocok lagi selaras bagi kami." Qatadah berkata, Allah mengajarkan kepada kita supaya memb . . .
30
Sesungguhnya dalam peristiwa topan besar yang membinasakan kaum Nuh yang mendustakan Rasul-Nya, dengan mengingkari keesaan Allah dan menyembah berhala-berhala, terdapat pelajaran bagi kaum Quraisy yang mendustakan kerasulan Muhammad saw, bahwa peristiwa yang menimpa kaum Nuh itu dapat pula menimpa k . . .
31
Ayat ini menerangkan bahwa Allah menciptakan umat yang lain setelah kaum Nuh, yaitu Kaum 'Ad kaumnya Nabi Hud, kaum samud kaumnya Nabi Saleh, dan kaum Madyan yaitu kaumnya Nabi Syuaib. Dari tiga kaum ini pendapat yang paling kuat yang sesuai dengan ayat ini kaum 'Ad karena dalam sejarah kenabian set . . .
32
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengutus kepada kaum 'Ad itu seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yaitu Nabi Hud yang melaksanakan dakwah kepada mereka seraya menyerukan, "Hai kaumku, sembahlah Allah dan tinggalkanlah semua berhala-berhalamu, karena sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak di . . .
33
Pemuka-pemuka kaumnya yang kafir mengingkari ketauhidan kepada Allah, dan adanya kebangkitan dan hisab pada hari Kiamat karena terlalu cinta pada kemewahan hidup di dunia. Mereka menjawab seruan Nabi Hud dengan berkata, "Orang ini (Hud) tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu, tidak m . . .
34
Pemuka orang kafir itu melanjutkan ucapannya, "Jika kamu sekalian menaati manusia biasa seperti kamu, dan mengikuti saja seruan Hud tanpa penelitian lebih dahulu, niscaya kamu akan menjadi manusia yang merugi dan tertipu." Mereka tidak mau jika rasul itu hanya manusia biasa. Mereka ingin rasul itu d . . .
35
Kemudian mereka menambah alasan keingkaran mereka kepada rasul yang diutus Allah, yaitu Nabi Hud dengan mengatakan bagaimana mungkin Nabi Hud menjanjikan kepada pengikutnya bahwa jika manusia sudah mati, dan badannya telah hancur dalam kubur dan hanya tinggal tulang-belulang saja, akan dibangkitkan . . .
36
Ayat ini menjelaskan bahwa apa yang dikatakan Nabi Hud tentang kebangkitan, menurut mereka mustahil terjadi. Mereka tidak mau beranjak dari pikirannya yang sederhana untuk melihat kenyataan bahwa ada kekuasaan Allah di luar kekuasaan manusia. Allah yang telah menciptakan alam semesta dan seluruh man . . .
37
Kemudian mereka mempertegas keingkaran mereka dengan ucapan, "Kehidupan yang sebenarnya hanya kehidupan dunia ini saja. Sebagian kita ada yang hidup kemudian mati, disusul pula oleh yang lain secara silih berganti, generasi demi generasi, tak beda seperti tanaman, di sana ada yang bercocok tanam dan . . .
38
Mereka tidak saja mengingkari kebangkitan setelah mati, tetapi juga melemparkan tuduhan kepada Hud bahwa ia berbuat dusta kepada Allah. Mereka berkata, "Orang itu memang mengadakan kedustaan terhadap Allah dan kami sekali-kali tidak akan beriman kepadanya." . . .
39
Ketika Hud mendengar ucapan kaumnya, bahwa mereka sama sekali tidak akan beriman kepadanya, maka beliau berdoa kepada Allah, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku, walaupun aku telah menjalankan segala daya upaya untuk memberi petunjuk kepada mereka, tetapi mereka telah menutup se . . .
40
Allah berfirman, "Tunggulah, tidak lama lagi orang-orang yang mendustakanmu itu semuanya akan menjadi orang-orang yang menyesal. Azab-Ku akan menimpa mereka dan pada waktu itu semua penyesalan tidak akan berguna lagi." . . .
41
Maka mereka dimusnahkan dengan azab yang tidak ada bandingannya, yaitu dihancurkan oleh air dan suara yang mengguntur dengan dahsyat. Mereka dijadikan sebagai sampah banjir besar yang tidak berfaedah sama sekali, maka orang-orang yang zalim itu menjadi binasa. . . .
42
Setelah kehancuran kaum 'Ad, pada ayat ini diterangkan tentang kaum samud, kaum negeri Madyan dan negeri Aikah, serta negeri Sodom. Kepada kaum samud Allah mengutus Nabi Saleh, tetapi kaum samud menolaknya, bahkan sampai membunuh unta Nabi Saleh yang merupakan mukjizatnya. Sedangkan kepada pendudu . . .
43
Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa tidak ada satu umat pun yang dapat mempercepat ajal atau kehancuran mereka, dan tidak pula dapat menundanya. Semua itu berlaku sesuai dengan ketentuan Allah Yang Mahakuasa, yang mengatur alam ini dengan segala isinya dengan tertib, teratur dan lancar. Oleh karena . . .
44
Kemudian Allah mengutus kepada umat-umat itu para rasul-Nya secara berturut-turut dalam beberapa masa yang berbeda. Pada setiap periode ada rasul Allah yang berfungsi menyampaikan risalah-Nya. Demikianlah mereka datang silih berganti sampai kepada nabi penutup yaitu Nabi Muhammad, setiap diutus rasu . . .
45
Allah mengutus Musa dan saudaranya Harun (sebagai pembantu-nya) kepada Fir'aun dan kaumnya dengan membawa sembilan macam mukjizat seperti yang telah tersebut dalam Surah al-A'raf dan hujjah yang nyata atas kerasulannya, agar mereka hanya menyembah kepada Allah dan meninggalkan kemusyrikan kepada-Nya . . .
46
Musa dan Harun datang kepada Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya disertai dengan alasan dan hujjah yang kuat, namun mereka tidak juga menyadari, bahkan mereka bersikap sombong sebagaimana kebiasaan mereka. . . .
47
Mereka berkata, "Apakah kita pantas percaya kepada dua orang manusia seperti kita juga? Apakah patut kita tunduk pada keduanya, padahal mereka itu adalah golongan hamba-hamba dan pembantu-pembantu yang tunduk kepada kita sebagai majikan dan tuannya?" Mereka menyamakan misi menyampaikan tugas risalah . . .
48
Fir'aun dan para pembesar kaumnya tetap mendustakan Musa dan Harun. Dengan demikian, mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan dengan cara ditenggelamkan di Laut Merah. . . .
49
Kemudian setelah musuh-musuh Musa dan Harun ditenggelamkan (dibinasakan), Allah menerangkan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada para utusan-Nya, bahwa Dia telah menurunkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, yang di dalamnya berisi hukum-hukum syariat, beberapa perintah dan larangan, dengan harapan agar . . .
50
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menjadikan Isa putra Maryam sebagai tanda kekuasaan Allah yang dapat menciptakan seorang manusia hanya dari seorang ibu saja tanpa ayah, dan memberi kemampuan kepada seorang bayi berbicara sebelum waktunya, dan memberi mukjizat kepadanya, dapat menyembuhkan ora . . .
51
Allah memerintahkan kepada para nabi supaya memakan rezeki yang halal dan baik yang dikaruniakan Allah kepadanya dan sekali-kali tidak dibolehkan memakan harta yang haram, selalu mengerjakan perbuatan yang baik, dan menjauhi perbuatan yang keji dan mungkar. Para nabi itulah orang yang pertama yang h . . .
52
Pada ayat ini Allah menerangkan agama para rasul itu adalah agama yang satu yaitu agama tauhid yang menyembah Allah yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada seorang rasul pun yang menyimpang dari prinsip ini. Kalau dalam suatu agama terdapat sedikit saja penyimpang-an dari prinsip ini maka . . .
53
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa umat para rasul itu telah menyimpang dari ajaran rasul-rasul mereka sehingga terpecah belah menjadi beberapa golongan. Masing-masing golongan menganggap bahwa golongannyalah yang benar, sedang golongan yang lain adalah salah. Demikianlah sejarah agama-agama sama . . .
54
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar membiarkan orang-orang yang keras kepala yang tidak mau menerima kebenaran itu sampai tiba saatnya Allah akan menyiksa mereka baik di dunia maupun di akhirat nanti, di mana mereka akan menyaksikan sendiri bagaimana hebat dan dahsyatnya siks . . .
55
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu telah ditipu dan diperdayakan oleh harta dan anak-anak mereka padahal harta kekayaan dan anak-anak yang banyak itu bukanlah tanda bahwa Allah meridai mereka. Mereka membangga-banggakan harta dan kekayaan mereka terhadap kaum Muslimin yang d . . .
56
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu telah ditipu dan diperdayakan oleh harta dan anak-anak mereka padahal harta kekayaan dan anak-anak yang banyak itu bukanlah tanda bahwa Allah meridai mereka. Mereka membangga-banggakan harta dan kekayaan mereka terhadap kaum Muslimin yang d . . .
57
Salah satu di antara sifat-sifat orang yang benar-benar beriman itu pertama ialah takut kepada Tuhan. Karena itu mereka selalu mencari keridaan-Nya dengan bersungguh-sungguh mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang menjadi pedoman bagi hidup mereka ialah ajaran agama ka . . .
58
Sifat yang kedua ialah percaya sepenuhnya kepada bukti-bukti Keesaan dan kekuasaan Allah yang terbentang luas dalam alam semesta sebagaimana difirmankan oleh Allah: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang b . . .
59
Sifat yang ketiga ialah memelihara kemurnian tauhid dengan benar-benar menyembah Allah semata tanpa mempersekutukan-Nya dengan sembahan-sembahan lain. Orang yang beriman tidak akan mau menyembah berhala-berhala atau minta tolong kepadanya, walaupun berhala-berhala itu dianggap oleh kaum musyrik seba . . .
60
Sifat yang keempat ialah takut kepada Allah, karena mereka yakin akan kembali kepada-Nya pada hari berhisab di mana akan diperhitungkan segala amal perbuatan manusia. Meskipun mereka telah mengerjakan segala perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya dan menafkahkan hartanya di jalan Allah, nam . . .
61
Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang mempunyai sifat-sifat tersebut, selalu bersegera berbuat kebaikan bila ada kesempatan untuk itu dan selalu berupaya agar amal baiknya selalu bertambah. Baru saja ia selesai melaksanakan amal yang baik ia ingin agar dapat segera berbuat amal yang lain dan de . . .
62
Dengan ayat ini Allah menjelaskan bahwa sudah menjadi sunnah dan ketetapan-Nya, Dia tidak akan membebani seseorang dengan suatu kewajiban atau perintah kecuali perintah itu sanggup dilaksanakannya dan dalam batas-batas kemampuannya. Tidak ada syariat yang diwajibkan-Nya yang berat dilaksanakan oleh . . .
63
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa hati kaum musyrikin telah berpaling dan lalai dari memperhatikan petunjuk-petunjuk yang dibawa Al-Qur'an. Mereka tidak mau mengambil manfaat daripadanya. Padahal petunjuk-petunjuk itulah yang dapat membawa mereka kepada kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Se . . .
64
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa kaum musyrikin dan semua orang yang ingkar dan durhaka akan disiksa dengan siksaan yang pedih. Pada saat mereka telah dikepung oleh azab yang dahsyat dan mengerikan sebagai balasan atas keingkaran dan kedurhakaan mereka, mereka berteriak-teriak meminta tolong da . . .
65
Allah berfirman kepada mereka untuk tidak berteriak-teriak meminta tolong pada hari itu, karena tak ada gunanya. Hari itu adalah hari pembalasan terhadap apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Inilah ketetapan yang sudah pasti dari Allah yang harus mereka terima, tak ada yang dapat menolong atau . . .
66
Ayat selanjutnya menjelaskan bahwa tatkala di dunia telah dibaca-kan kepada mereka ayat-ayat Allah oleh seorang rasul yang diutus kepada mereka, tetapi mereka mendustakannya, memperolok-olokkan dan menghinanya karena kesombongan dan kecongkakan, padahal petunjuk dan ajaran yang dibawanya adalah bena . . .
67
Ayat ini menjelaskan bahwa mereka menolak semua ajaran yang dibawa Nabi Muhammad dan menganggap diri mereka lebih mulia daripada-nya karena mereka penguasa, pembela, dan penjaga Baitullah. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih mulia dari mereka. Mereka menggunjingkan dan mencela Nabi saw hab . . .
68
Pada ayat ini Allah mencerca perbuatan dan ucapan mereka yang tak sopan dan tak masuk akal itu. Apakah mereka tidak memperhatikan ayat-ayat Al-Qur'an bagaimana indah dan tinggi susunan kata-katanya, padahal mereka mempunyai kesempatan yang luas untuk memperhatikannya. Tidak terdapat di dalam Al-Qur' . . .
69
Ayat ini mempertanyakan apakah mereka tidak mengenal siapa Muhammad, rasul mereka sehingga mereka mengingkarinya. Padahal, mereka mengenal Muhammad sejak kecil, sebagai orang yang baik budi pekerti, paling terpercaya di kalangan mereka, dan keturunan dari Bani Hasyim yang mereka hormati dan segani, . . .
70
Penjelasan selanjutnya mengatakan bahwa mereka menganggap Muhammad saw sebagai orang gila yang tidak menyadari semua ucapannya. Sebetulnya, mereka tahu benar bahwa Muhammad tidak gila, dan mengakui bahwa dia adalah seorang yang paling cerdas di antara mereka, seorang cendekiawan yang bijaksana. Mere . . .
71
Kemudian Allah menjelaskan bahwa kalau Al-Qur'an mengikuti kemauan orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, yang menye-kutukan Allah dan mengatakan bahwa Dia mempunyai anak, serta membenarkan segala perbuatan dosa dan munkar, tentulah dunia ini akan rusak binasa sebagaimana tersebut dalam f . . .
72
Pada ayat ini Allah mempertanyakan mengapa mereka tidak mau menerima ajaran-ajaran Al-Qur'an padahal Nabi Muhammad tidak pernah meminta kepada mereka imbalan jasa atas penyampaian ajaran Al-Qur'an. Nabi Muhammad menyadari bahwa penyampaian risalah itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan sebaik- . . .
73
Kemudian pada ayat ini Allah meyakinkan Nabi Muhammad saw bahwa dia benar-benar seorang rasul yang menyeru kaumnya kepada jalan yang lurus yang membawa mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah menghimbau Muhammad agar tidak terpengaruh dengan kata-kata orang-orang kafir itu yang menghina d . . .
74
Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa orang-orang yang tidak mau beriman itu dan tidak percaya kepada hari akhirat, benar-benar telah menyimpang dari jalan yang benar. Kepada mereka telah diberikan berbagai alasan dan perumpamaan yang jelas. Seandainya mereka mau mendengarkan dan memikirkannya tentu . . .
75
Ayat ini mengatakan bahwa walaupun Allah memberi rahmat kepada mereka dan menyingkirkan bahaya yang mengancam, mereka tetap tidak akan mensyukuri rahmat itu, bahkan mereka akan bertambah durhaka dan tetap akan melakukan maksiat dan kezaliman. Tidak ada satu kebaikan pun yang dapat diharapkan dari me . . .
76
Allah telah menimpakan azab kepada mereka pada Perang Badar sehingga banyak pemimpin dan pembesar mereka yang mati terbunuh tetapi mereka tak pernah tunduk kepada Allah dan tak pernah patuh mengikuti ajaran dan perintah-Nya. Mereka tidak pernah mau berendah hati kepada-Nya, bahkan tetap sombong dan . . .
77
Sebenarnya mereka yang telah jauh tersesat dari jalan yang benar itu tidak akan sadar dan insaf kecuali bila datang hari Kiamat, dan dibukakan untuk mereka pintu siksaan yang berat. Pada waktu itulah baru mereka menyesal dan mengharapkan ampunan dari Allah, tetapi saat itu bukanlah saat untuk bertob . . .
78
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah mengaruniakan kepada manusia pendengaran, pengelihatan dan hati nurani. Sekiranya manusia mau memperhatikan dan memikirkan karunia Allah tersebut, niscaya dia akan mengakui betapa besarnya nikmat Allah yang amat ajaib itu, betapa teliti dan halusnya ciptaan-Nya . . .
79
Di antara karunia Allah kepada manusia ialah menciptakan manusia dengan sempurna, dibekali dengan pendengaran, penglihatan dan mata hati dan potensi lainnya sehingga dia dapat memanfaatkan semua yang diciptakan Allah di bumi dan di langit yang memang diciptakan oleh Allah untuk manusia sebagai terse . . .
80
Di antara karunia Allah ialah menghidupkan dan mematikan, manusia tidak akan dapat menikmati kehidupan dunia kalau Allah tidak mengaruniakan roh kepadanya. Dengan adanya roh di dalam jasadnya barulah manusia dapat berusaha, berikhtiar dan berpikir untuk mencapai apa yang diinginkan dan dicita-citaka . . .
81
Pada ayat ini Allah menerangkan keingkaran orang-orang kafir Mekah itu sehingga mereka mengulang kembali apa yang diucapkan oleh orang-orang kafir dahulu seakan-akan mata mereka telah buta, telinga mereka telah tuli dan hati mereka telah terkunci mati untuk memperhatikan dan memikirkan dalil-dalil y . . .
82
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bagaimana mereka mengulang-ulang ucapan nenek moyang mereka dahulu. Jika mereka sudah mati dan tulang belulang hancur luluh menjadi tanah, apakah mereka akan dibangkitkan kembali? Menurut mereka, ini adalah suatu hal yang mustahil dan tak mungkin terjadi, karena samp . . .
83
Ayat ini menjelaskan bagaimana orang-orang kafir itu menghina dan memperolok-olokkan Muhammad dengan mengatakan bahwa mereka sudah diberi janji yang tidak ada kebenarannya sama sekali sebagaimana kepada nenek moyang mereka yang telah dijanjikan seperti janji-janji Muhammad ini, tetapi tak ada satu p . . .
84
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw supaya menanyakan kepada orang-orang kafir yang mengatakan bahwa tidak mungkin Allah kuasa menghidupkan kembali orang yang telah mati sedang tulang belulangnya telah remuk menjadi tanah dan tak mungkin Dia mengumpulkan mereka di padang Mahsy . . .
85
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw supaya menanyakan kepada orang-orang kafir yang mengatakan bahwa tidak mungkin Allah kuasa menghidupkan kembali orang yang telah mati sedang tulang belulangnya telah remuk menjadi tanah dan tak mungkin Dia mengumpulkan mereka di padang Mahsy . . .
86
Kemudian Allah memerintahkan pula agar Nabi Muhammad saw menanyakan kembali kepada mereka, bahwa siapakah yang mencipta-kan langit yang tujuh dan yang menciptakan 'arsy yang besarnya meliputi langit dan bumi sebagaimana tersebut dalam firman-Nya: "Kursi-Nya meliputi langit dan bumi." (al-Baqarah/2: . . .
87
Kemudian Allah memerintahkan pula agar Nabi Muhammad saw menanyakan kembali kepada mereka, bahwa siapakah yang mencipta-kan langit yang tujuh dan yang menciptakan 'arsy yang besarnya meliputi langit dan bumi sebagaimana tersebut dalam firman-Nya: "Kursi-Nya meliputi langit dan bumi." (al-Baqarah/2: . . .
88
Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad menanyakan pula kepada mereka, siapakah yang menguasai segala sesuatu dan mengaturnya. Yang di tangan-Nya terletak kekuasaan mutlak. Bila Allah melindungi seseorang, tak ada satu kekuasaan pun yang dapat menimpakan malapetaka atasnya atau membinasakannya . . .
89
Mereka pasti akan menjawab bahwa yang demikian itu sifatnya adalah Allah semata. Oleh sebab itu, Allah memastikan bahwa mereka akan menjawab seperti itu dan memerintahkan kepada Nabi untuk menanyakan kembali kepada mereka. Kalau mereka mengetahui bahwa Allah Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa, mengapa m . . .
90
Pada ayat ini Allah menegaskan kepada orang-orang kafir itu, karena semua pertanyaan yang dikemukakan kepada mereka mengenai Allah sebagai Pencipta, Pemilik dan Pengatur segalanya, mereka jawab dengan jawaban yang benar dan positif, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk memperba . . .
91
Ayat ini menolak dakwaan kaum musyrik bahwa para malaikat itu adalah putri-putri Allah dengan menerangkan bahwa Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, karena Dia Mahakaya, Mahakuasa dan Mahakekal, tidak memerlukan keturunan seperti halnya manusia. Manusia memang banyak memerlukan anak yang akan mel . . .
92
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Yang Mahatahu segala yang gaib yang tidak dapat dilihat dan dirasakan dengan panca indera, Maha Mengetahui segala yang tampak dan nyata dan dapat dilihat dan dirasakan. Apapun yang terjadi di alam ini baik alam langit ataupun alam bumi semuanya terjadi dengan sepenge . . .
93
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar berdoa memohon kepada-Nya supaya dijauhkan dari orang-orang kafir yang aniaya itu bila Dia hendak mengazab mereka, jangan dibinasakan bersama mereka, agar diselamatkan dari siksaan dan kemurkaan-Nya, dan menjadikannya golongan orang yang di . . .
94
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar berdoa memohon kepada-Nya supaya dijauhkan dari orang-orang kafir yang aniaya itu bila Dia hendak mengazab mereka, jangan dibinasakan bersama mereka, agar diselamatkan dari siksaan dan kemurkaan-Nya, dan menjadikannya golongan orang yang di . . .
95
Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad, bahwa Dia Kuasa memperlihatkan kepadanya siksaan yang akan ditimpakan kepada orang kafir itu sehingga Nabi Muhammad dapat melihat sendiri bagaimana dahsyatnya dan hebatnya siksaan Allah. Tetapi karena rahmat dan kasih sayang-Nya kepada umat Muhammad, Allah tid . . .
96
Kemudian Allah memberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad bagaimana cara yang sebaik-baiknya menghadapi sikap kaum musyrik itu. Di antaranya, Nabi harus tetap bersikap lemah lembut terhadap mereka dan jangan sekali-kali membalas kejahatan dengan kejahatan, kekerasan dengan kekerasan karena memang belu . . .
97
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya dia selalu berlindung kepada-Nya dari bisikan-bisikan setan dan dari godaan-godaannya, dan supaya setan itu selalu jauh daripadanya dan tidak dapat masuk ke dalam hatinya untuk memperdayakannya. Demikianlah seharusnya sikap setiap pejuan . . .
98
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad supaya dia selalu berlindung kepada-Nya dari bisikan-bisikan setan dan dari godaan-godaannya, dan supaya setan itu selalu jauh daripadanya dan tidak dapat masuk ke dalam hatinya untuk memperdayakannya. Demikianlah seharusnya sikap setiap pejuan . . .
99
Pada ayat ini Allah memberitahukan tentang kata-kata yang diucapkan oleh orang kafir ketika menghadapi maut, walaupun kata-kata itu tidak dapat didengar oleh orang-orang yang hadir ketika itu. Orang kafir itu meminta kepada Allah supaya dia jangan dimatikan dahulu dan dibiarkan hidup seperti sediaka . . .
100
Pada ayat ini Allah memberitahukan tentang kata-kata yang diucapkan oleh orang kafir ketika menghadapi maut, walaupun kata-kata itu tidak dapat didengar oleh orang-orang yang hadir ketika itu. Orang kafir itu meminta kepada Allah supaya dia jangan dimatikan dahulu dan dibiarkan hidup seperti sediaka . . .
101
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa apabila sangkakala ditiup untuk kedua kalinya dan arwah dikembalikan kepada tubuhnya masing-masing pada hari kebangkitan nanti, maka pada waktu itu tidak ada lagi manfaat pertalian nasab. Seseorang tidak dapat lagi membanggakan nasabnya, bahwa dia berasal dari k . . .
102
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang berat timbangan amal kebaikannya yaitu orang-orang yang beriman dan banyak beramal saleh di dunia, adalah orang-orang yang beruntung dan berbahagia. Pada hari Kiamat nanti, seseorang sebelum ditetapkan nasibnya, apakah ia dimasukkan ke dalam surga atau ke . . .
103
Pada ayat ini Allah menerangkan kerugian orang yang ringan timbangan kebaikannya. Mereka itu ketika masih berada di dunia banyak berbuat maksiat menuruti kehendak hawa nafsunya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah yang menyebabkan amal-amal mereka tidak bernilai di hari kemudian, sebagaimana firman A . . .
104
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang dimasukkan ke dalam neraka itu akan dibakar mukanya dengan api sehingga kelihatan jelek sekali dan cacat. Dagingnya hancur, meleleh sampai ke kakinya. Mereka mengeluh atas azab yang menimpanya, dan menyadari perbuatannya ketika masih di dunia, s . . .
105
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa berbagai pertanyaan yang sifatnya mengejek diajukan kepada para penghuni neraka. Hal itu mengingatkan mereka kembali bahwa telah diutus para rasul untuk membimbing mereka, dan diturunkan kitab-kitab samawi untuk menjadi pedoman mereka, supaya tidak ada lagi alas . . .
106
Pada ayat ini Allah menerangkan pengakuan penghuni neraka atas kesesatan mereka, sekalipun telah diutus kepada mereka rasul-rasul untuk membimbing mereka, dan diturunkan kitab-kitab samawi untuk menjadi pedoman mereka. Akan tetapi, mereka telah dikalahkan oleh kejahatan mereka, dan dikendalikan oleh . . .
107
Ayat ini menerangkan permohonan penghuni neraka kepada Allah, yaitu agar mereka dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia. Mereka berjanji bahwa kalau permohonan mereka dikabulkan, mereka akan mengubah kekafiran mereka kepada keimanan dan taat kepada segala apa yang diperintahkan Allah kepad . . .
108
Ayat ini menerangkan jawaban Allah terhadap permintaan penghuni neraka untuk dapat dikembalikan ke dunia menebus kesalahan dan dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Allah menegaskan kepada mereka supaya tetap berada di dalam neraka, meringkuk dalam keadaan hina dan tidak mempunyai harga diri sedikit pu . . .
109
Pada ayat ini Allah menerangkan sebab musabab mereka disiksa dan diazab, serta jawaban yang menghina atas permintaan mereka kembali ke dunia. Hinaan itu muncul karena mereka menghina hamba-hamba Allah yang telah beriman, seperti Bilal, Khabbab, shuhaib dan orang-orang mukmin yang lemah lainnya, sela . . .
110
Pada ayat ini Allah menerangkan sebab musabab mereka disiksa dan diazab, serta jawaban yang menghina atas permintaan mereka kembali ke dunia. Hinaan itu muncul karena mereka menghina hamba-hamba Allah yang telah beriman, seperti Bilal, Khabbab, shuhaib dan orang-orang mukmin yang lemah lainnya, sela . . .
111
Ayat ini menegaskan bahwa Allah akan memberi balasan kepada orang-orang mukmin pada hari Kiamat nanti, karena kesabaran dan ketabahan mereka menghadapi ejekan dan tertawaan orang-orang kafir, , serta ketaatan dan kepatuhan mereka kepada perintah-Nya. Sesungguhnya orang-orang mukmin, itulah orang-ora . . .
112
Setelah permintaan penghuni neraka untuk dikembalikan ke dunia ditolak Allah dengan penegasan bahwa mereka akan tetap meringkuk di neraka dan supaya tidak meminta-minta kepada-Nya, mereka ditanya lagi berapa lama mereka hidup di bumi, sejak dilahirkan sampai meninggalkan dunia fana itu ke alam baka. . . .
113
Oleh karena besarnya pengaruh bencana yang menimpa penghuni neraka dan hebatnya siksaan dan azab yang dideritanya, maka mereka yang malang itu tidak lagi bisa mengingat berapa lama mereka tinggal di dunia. Mereka merasa sebentar sekali, bahkan mereka menyangka bahwa mereka tinggal di dunia hanya seh . . .
114
Ayat ini menerangkan bahwa mereka memang tinggal di dunia hanya sebentar. Andaikata mereka menyadari hal itu ketika mereka tinggal di dunia, sedang kehidupan yang dihadapinya di akhirat adalah kehidupan yang tiada batasnya, tentu mereka akan berbuat hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan yang dip . . .
115
Ayat ini menerangkan bahwa keingkaran para penghuni neraka tentang adanya hari kebangkitan berkaitan dengan keyakinan mereka bahwa kehidupan berakhir dengan kematian, sehingga Allah perlu mengingatkan mereka dengan pertanyaan, "Apakah mereka menyangka bahwa mereka Kami ciptakan dengan main-main, dib . . .
116
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Mahasuci dari apa yang dituduhkan orang-orang musyrik kepada-Nya, begitu pula sangkaan bahwa Dia menciptakan manusia secara sia-sia, karena Dia adalah Tuhan yang sebenarnya. Tiada tuhan melainkan Dia, Tuhan yang memiliki 'Arsy yang mulia. Dialah yang mengatur alam ra . . .
117
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang menyembah Allah dan menyekutukan-Nya dengan tuhan yang lain, padahal tidak ada yang pantas disembah melainkan Allah, pada hakikatnya tidak ada alasan sama sekali yang dapat membenarkan perbuatan mereka itu. Mereka akan diajukan ke hadapan Allah, untuk memp . . .
118
Ayat ini menerangkan bahwa setelah menjelaskan keadaan orang-orang kafir, kebodohan mereka di dunia dan siksaan yang disediakan bagi mereka di akhirat, Allah memerintahkan Rasul-Nya supaya memohon kepada-Nya agar dimaafkan semua kesalahan yang diperbuatnya, diberi rahmat dengan diterima tobatnya, da . . .