At-Tin

1

Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan tin dan zaitun. Ada yang berpendapat bahwa tin dan zaitun adalah nama buah yang dikenal sekarang, yang menunjukkan kelebihan kandungan yang dimiliki kedua buah itu. Ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah tempat banyaknya tin dan zaitun itu tumbuh, . . .

2

Setelah itu, Allah bersumpah dengan Gunung Sinai, tempat Nabi Musa menerima wahyu (Taurat). Mengenai bahwa Nabi Musa menerima wahyu di tempat itu dikisahkan pula antara lain dalam Surah al-A'raf/7: 144. Allah berfirman: (Allah) berfirman, "Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau d . . .

3

Selanjutnya Allah bersumpah dengan "negeri yang damai". Maksudnya adalah Mekah, tempat Nabi Muhammad lahir dan menerima wahyu. Bahwa Mekah adalah tempat asal Nabi Muhammad dinyatakan pula antara lain dalam Surah Muhammad/47: 13: Dan betapa banyak negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) . . .

4

Setelah bersumpah dengan buah-buahan yang bermanfaat atau tempat-tempat yang mulia itu, Allah menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik. Dari segi fisik, misalnya, hanya manusia yang berdiri tegak sehingga otaknya bebas berpikir, yang menghasilkan ilmu, d . . .

5

Manusia yang paling baik dan sempurna kejadiannya itu akan menjadi tidak berguna bila tidak dijaga pertumbuhannya dan tidak dipelihara kesehatannya. Manusia yang paling sempurna rohaninya itu akan menjadi jahat dan merusak di muka bumi ini bila tidak diberi agama dan pendidikan yang baik. Manusia ya . . .

6

Yang terhindar dari kehinaan itu adalah orang-orang yang beriman dan berbuat baik. Dengan demikian, tolok ukur kemuliaan adalah iman dan perbuatan baik itu. Hal itu karena iman berarti mengakui adanya Allah dan nilai-nilai yang diajarkan-Nya. Pengakuan itu akan menjadi jalan hidup atau akidahnya, da . . .

7

Allah mempertanyakan bila masih ada manusia yang menganggap bohong apa yang disampaikan-Nya kepada Nabi Muhammad bahwa kemuliaan manusia itu diukur dari imannya dan perbuatan baiknya. Hal itu karena iman itulah yang akan membuahkan perbuatan baik, sedangkan keingkaran hanya akan membuahkan kejahatan . . .

8

Allah menegaskan bahwa menerapkan ketentuan tentang kemuliaan manusia itu didasarkan atas iman dan perbuatan baiknya, itu adalah bukti bahwa Allah Mahabijaksana. Hal itu karena iman itulah yang akan membuahkan perbuatan baik, sedangkan keingkaran hanya akan membuahkan kejahatan, sebagaimana disampai . . .