1
Allah memulai surah ini dengan tiga buah huruf Alif, Lam, Ra, seperti pada permulaan Surah Yunus yang lalu, dengan maksud yang sama yaitu menuntut perhatian yang sungguh dari pendengar. Sesudah itu Allah menerangkan bahwa Al-Qur'an itu adalah sebuah kitab yang ayat-ayatnya tersusun rapi dan padat, l . . .
2
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan susunan dan redaksi ayat-ayat yang rapi dan dengan uraian yang terperinci agar manusia yakin bahwa Al-Quran dari Allah, berisi petunjuk-petunjuk dan larangan-Nya, terutama larangan menyembah selain Allah. Oleh karena itu, ayat ini di . . .
3
Nabi Muhammad saw menyeru kaum musyrikin untuk memohon ampun kepada Tuhan terhadap dosa perbuatan-perbuatan syirik, kekafiran, dan kejahatan yang telah mereka lakukan. Sesudah itu hendaklah mereka kembali kepada Allah, dengan taat melakukan perintah-Nya dan beribadah kepada Allah sepenuh hati tidak . . .
4
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa semua umat manusia, baik mereka yang beriman ataupun mereka yang kafir, yang bertobat ataupun yang ingkar dan maksiat, akan kembali kepada Allah sesudah akhir hayat mereka, tak seorangpun yang tertinggal. Di hadapan Allah itulah masing-masing manusia akan dihisa . . .
5
Dalam ayat ini Allah memperingatkan dan menuntut perhatian manusia untuk mengambil pelajaran dan sifat orang yang menolak kebenaran. Mereka itu tidak mau mendengarkan dakwah dan ajaran agama, lalu mereka menundukkan kepala untuk menyembunyikan mukanya karena malu. Wajah mereka tidak kuat menghadapi . . .
6
Binatang-binatang yang melata, yang hidup di bumi yang meliputi binatang yang merayap, merangkak, atau pun yang berjalan dengan kedua kakinya, semuanya dijamin rezekinya oleh Allah. Binatang-binatang itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezekinya sesuai dengan fitrah kejadiannya, semuanya d . . .
7
Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Dalam ayat ini disebutkan "sittati ayyam", artinya "enam hari", akan tetapi pengertian hari di sini tidak dapat disamakan dengan hari seperti yang kita alami sehari-hari, tetapi disesuaikan dengan hari menurut perhitungan Allah. Ulama ilmu falak te . . .
8
Dari jawaban orang musyrik ini, jelas bahwa mereka hanyalah mengikuti adanya kehidupan di dunia saja; sedang kehidupan yang ada di akhirat, mereka dustakan. Jika Allah menunda datangnya azab yang telah diancamkan oleh Rasul-Nya kepada mereka sampai kepada waktu yang telah ditentukan, mereka mencemoo . . .
9
Allah menjelaskan jika Allah memberikan kepada manusia suatu macam nikmat, sebagai karunia-Nya seperti kemurahan rezeki, keuntungan dalam perdagangan, kesehatan badan, keamanan dalam negeri, dan anak-anak yang saleh, kemudian Allah mencabut nikmat-nikmat itu, maka manusia segera berubah tabiatnya me . . .
10
Jika Allah menghindarkan manusia dari kemudaratan yang telah menimpa dirinya, dan menggantinya dengan beberapa kenikmatan seperti sembuh dari sakit, bertambah tenaga dan kekuatan, terlepas dari kesulitan, selamat dari ketakutan, maka ia berkata, "Telah hilang dariku musibah dan penderitaan yang tida . . .
11
Kemudian Allah mengecualikan dari orang-orang yang bersifat seperti tersebut di atas, beberapa orang yang sabar yang selalu berbuat kebajikan. Mereka itu berlaku sabar ketika ditimpa musibah, beriman kepada Allah, mengharapkan pahala-Nya, dan berbuat amal saleh ketika musibahnya itu telah diganti de . . .
12
Pada ayat ini, Allah swt menegur Nabi Muhammad saw apakah ia meninggalkan sebagian wahyu yang diturunkan kepadanya, ataukah dadanya menjadi sempit karena ucapan orang-orang musyrik yang meminta tanda bukti atas kerasulannya. Tuntutan mereka itu ialah jika ia benar-benar nabi, mengapa tidak diturunka . . .
13
Orang-orang kafir Mekah menuduh bahwa Muhammad itu telah menciptakan Al-Quran. Mereka menuduh bahwa Al-Quran itu bukan wahyu dari Allah, akan tetapi semata-mata buatan Muhammad belaka. Maka Nabi Muhammad diperintahkan untuk menantang orang-orang kafir Quraisy, termasuk pula orang-orang yang meraguka . . .
14
Ayat ini menjelaskan bahwa jika orang musyrik tidak mampu memenuhi tantangan Rasul, padahal mereka itu ahli bahasa dan ahli sastra yang ulung, maka ketahuilah bahwasanya Al-Quran itu bukan buatan Muhammad, tetapi semata-mata diturunkan oleh Allah atas kehendak-Nya, supaya disampaikan oleh Muhammad k . . .
15
Barang siapa yang menginginkan kesenangan hidup di dunia seperti makanan, minuman, perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, binatang ternak, dan anak-anak tanpa mengadakan persiapan untuk kehidupan di akhirat, seperti beramal kebajikan, membersihkan diri dari berbagai sifat yang tercela, maka Allah . . .
16
Orang-orang yang amalnya hanya diniatkan sekadar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan tidak diniatkan sebagai persiapan untuk menghadapi akhirat, tidak memperoleh apa pun kecuali neraka. Mereka berusaha di dunia bukan karena dorongan iman pada Allah dan bukan untuk membersihkan diri dari dosa dan . . .
17
Kemudian Allah menjelaskan bahwa nasib orang-orang kafir yang tersesat itu tidak sama dengan orang-orang yang berada di bawah cahaya yang terang-benderang yang datang dari Allah dan dibimbing pula oleh petunjuk-petunjuk-Nya yang membuktikan kebenaran agamanya yaitu Al-Quran. Kebenaran itu juga diduk . . .
18
Allah swt menjelaskan bahwa orang-orang yang paling aniaya terhadap dirinya dan terhadap orang lain ialah mereka yang berbuat dusta kepada Allah dengan ucapan dan perbuatan yakni mereka yang mendustakan hukum Allah dan sifat-sifat-Nya atau yang mengangkat pemimpin-pemimpin mereka sebagai penolong-pe . . .
19
Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang zalim itu ialah yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan memalingkan mereka dari agama yang benar dan jalan yang lurus. Mereka berusaha menyesatkan manusia dengan cara mengajak mereka kepada agama yang menyimpang agar mer . . .
20
Allah swt menjelaskan bahwa mereka yang menghalang-halangi manusia menuju jalan Allah, tidak akan dapat melarikan diri dari siksa Allah, walaupun mereka lari ke penjuru bumi yang mana pun. Bilamana azab itu datang menimpa mereka, mereka pasti berada dalam genggaman malaikat dan tidak ada seorang pun . . .
21
Sesudah itu Allah swt menjelaskan bahwa mereka yang mempunyai sifat seperti itu adalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri. Mereka disingkirkan dari rahmat Allah, karena membuat-buat dusta, menukar petunjuk dengan kesesatan, dan menyembah berhala, yang sama sekali tidak dapat memberi mudarat . . .
22
Orang-orang yang disebutkan ciri-cirinya dalam ayat sebelumnya, menjadi orang-orang yang paling rugi di akhirat, karena telah menukar kenikmatan surga dengan api neraka yang sangat panas, menukar minuman yang lezat dengan minuman yang membakar, dan meninggalkan hidup senang dan bahagia dengan hidup . . .
23
Berlainan sekali dengan nasib orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka selalu berserah diri kepada Allah dengan patuh dan taat kepada-Nya dan kepada rasul-Nya, mengerjakan berbagai kebajikan di dunia, melaksanakan ketaatan pada Allah dengan tulus ikhlas dan meninggalkan segala yang mungkar . . .
24
Dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa perumpamaan kedua golongan itu, yaitu golongan orang-orang kafir dan orang-orang mukmin, adalah seperti orang buta dan tuli dengan orang-orang yang melihat dan mendengar. Orang tuli yang kehilangan indera pendengarannya tentu tidak dapat menangkap ilmu pen . . .
25
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa Dia telah mengutus Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya yang ingkar dan durhaka kepada Tuhan dengan menyembah berhala. Nabi Nuh berkata kepada mereka, "Sesungguhnya aku memberi peringatan dari Allah, supaya kamu meninggalkan syirik dan beriman serta taat kepada-Nya . . .
26
Peringatan ini dijelaskan dengan kata-kata, "Supaya kamu sekalian jangan menyembah kecuali kepada Allah, dan jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, dan aku khawatir jika kamu melanggar dasar agama itu, kamu akan ditimpa azab yang pedih sekali." Pada ayat ini diungkapkan peringatan Nabi Nuh a.s. . . .
27
Pertama, para pemimpinnya berkata, "Kami memandang kamu sebagai manusia biasa, sederajat saja dengan kami. Kamu tidak mempunyai kelebihan apa-apa daripada kami, sehingga kami tidak perlu mengikuti kamu, apalagi mengakui kamu sebagai seorang utusan Allah." Kedua, "Kami melihat pengikutmu adalah oran . . .
28
Nabi Nuh a.s. bertanya, "Hai kaumku, bagaimana pendapatmu jika aku mengemukakan hujjah yang nyata sekali kebenarannya dari Tuhanku, dan bukan sekali-kali dari diriku sendiri, dan bukan pula karena jasaku sendiri, sebagai seorang manusia yang istimewa, akan tetapi karena aku diberi rahmat oleh Tuhank . . .
29
Nabi Nuh berkata, "Wahai kaumku, aku tidak meminta upah atau balasan apa pun atas nasihat dan seruan kepadamu itu. Aku mengajak kalian kepada ketauhidan dan ketakwaan kepada Allah, semata-mata ikhlas karena Allah, supaya kamu sekalian berbahagia di akhirat. Aku sama sekali tidak meminta atau menghar . . .
30
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang ketegasan Nabi Nuh yang berseru kepada kaumnya yang menginginkan agar Nabi Nuh mengusir para pengikutnya yang beriman, "Wahai kaumku, tidak ada seorang pun yang dapat menolak siksaan Allah, jika aku mengusir mereka yang telah beriman dan mengikuti seruanku, . . .
31
Dalam ayat ini, dijelaskan jawaban Nuh kepada kaumnya atas ketidakpercayaan mereka kepada kenabian Nuh, walaupun ia mengaku menjadi nabi. Ia juga tidak mengatakan kepada mereka bahwa ia mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, yang diperlukan oleh setiap hamba-Nya, yang bisa ia keluar . . .
32
Ayat-ayat ini menerangkan tantangan kaum Nabi Nuh a.s. yang menolak kebenaran Nuh sebagai utusan Allah untuk memberi petunjuk bagi mereka kepada jalan yang benar, demi keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Ucapan-ucapan mereka yang bernada menentang itu pada hakekatnya pembangk . . .
33
Pada ayat ini, Allah menerangkan jawaban Nabi Nuh a.s. terhadap tantangan kaumnya yang kafir itu, dengan memberikan penjelasan bahwa urusan mendatangkan azab itu tidak berada dalam kekuasaannya, melainkan dalam kekuasaan Allah Yang Mahakuasa, yang menciptakan alam semesta ini dan berbuat segala sesu . . .
34
Pada ayat ini, Allah menerangkan lanjutan jawaban dan penjelasan Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya yang membangkang itu, bahwa apapun yang disampaikan kepada mereka yang berupa nasihat dalam rangka mengajak kepada jalan yang benar dan memperingatkan mereka supaya terhindar dari azab Allah di dunia dan di . . .
35
Menurut pendapat Ibnu Katsir, ayat ini merupakan kelanjutan dari kisah kaum Nuh a.s. yang menerangkan bahwa mereka menuduh Nuh a.s. memberikan nasihat-nasihat dan peringatan-peringatan yang tidak benar dan hanya dibuat-buat saja. Maka Allah mengajari Nuh a.s. supaya mengatakan kepada mereka bahwa an . . .
36
Pada ayat ini, Allah mengisahkan bahwa Ia telah mewahyukan kepada Nabi Nuh untuk menjelaskan hal-hal berikut: a. Setelah kaum Nuh meminta supaya Nuh a.s. segera mendatangkan azab Allah sebagai bukti atas kebenaran dakwahnya dan Nabi Nuh a.s. pun telah mendoakan mereka supaya dimusnahkan Allah, maka . . .
37
Menurut riwayat Ibnu Abbas, panjang kapal itu seribu dua ratus hasta. Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah memerintahkan kepada Nuh a.s. supaya membuat kapal yang akan dipergunakan untuk menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman dari topan (air bah) yang akan melanda dan menenggelamkan pe . . .
38
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. membuat kapal penyelamat itu sesuai dengan perintah dan petunjuk-petunjuk yang diwahyukan oleh Allah kepadanya. Banyak riwayat atau pendapat yang dinukil oleh para mufasir tentang hal-hal yang bertalian dengan kapal itu, seperti terbuat dari kayu apa, dibuat . . .
39
Pada ayat ini diterangkan lanjutan perkataan Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya yang mengejek dengan mengatakan apabila mereka belum tahu apa gunanya kapal yang sedang dibuatnya itu, maka pasti mereka akan mengetahuinya kelak setelah kapal itu selesai dibuat, dan mereka ditenggelamkan. Sebenarnya perkataa . . .
40
Pada ayat ini Allah swt menerangkan, bahwa Nabi Nuh a.s. dalam melaksanakan pembuatan kapal itu dengan segala macam persiapannya sangat bersungguh-sungguh dan banyak menerima ejekan dan cemoohan dari kaumnya. Ketika datang ketetapan Allah untuk membinasakan kaum yang kafir itu, bumi pun memancarkan . . .
41
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. menyuruh orang yang beriman pada risalahnya supaya naik ke dalam kapal itu dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh, sebab segala kekuasaan ada di tangan-Nya. Dia dapat berbuat sekehendak-Nya, mengatur sunnah-Nya sesuai dengan Iradah-Nya; sed . . .
42
Ayat ini menerangkan bahwa kapal itu berlayar membawa Nuh a.s. beserta para pengikutnya, yang beriman, mengarungi lautan yang amat luas dan melalui gelombang-gelombang ombak yang dahsyat, bergulung-gulung menjulang tinggi laksana gunung. Setelah Nabi Nuh dan para pengikutnya masuk ke dalam kapal, d . . .
43
Pada ayat ini, Allah menyebutkan jawaban Kanan terhadap seruan dan ajakan ayahnya Nuh a.s. supaya masuk ke dalam kapal. Ia menolak tidak mau turut masuk dengan alasan bahwa ia bisa berlindung ke atas gunung untuk memelihara dirinya dari bahaya air bah (topan) yang mengancam itu. Mendengar itu Nabi . . .
44
Pada ayat ini diterangkan bahwa air bah (topan) melanda permukaan bumi yang memancarkan mata air yang meluap-luap, ditambah dengan curahan air hujan yang berlimpah-limpah, dan kapal Nuh a.s. itu berlayar mengarungi lautan yang bergejolak dengan dahsyatnya dan belum diketahui kapan hal itu akan berak . . .
45
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nabi Nuh a.s. memohon kepada Tuhan agar anaknya yang bernama Kanan atau Yam diselamatkan dari topan itu, karena anaknya itu adalah termasuk keluarganya dan Allah telah menjanjikan bahwa keluarganya akan diselamatkan dari topan, dan janji Allah adalah benar, tidak beru . . .
46
Pada ayat ini diterangkan, bahwa Allah menolak permohonan Nuh a.s. agar anaknya Kanan bisa lepas dari azab topan itu. Allah menerangkan bahwa Kanan yang enggan masuk kapal itu tidak termasuk keluarganya yang dijanjikan oleh Allah swt akan diselamatkan dari topan karena anak itu telah melakukan perbu . . .
47
Pada ayat ini diterangkan anggapan Nabi Nuh a.s. terhadap teguran Allah yang berisi penolakan atas permohonannya, agar anaknya Kanan diselamatkan dari topan. Demikianlah, setelah Nabi Nuh a.s. mengetahui dari Allah hakikat anaknya itu, maka ia memohon ampun kepada-Nya tentang kekhilafan dan kesalaha . . .
48
Ayat ini menerangkan bahwa setelah kapal itu berlabuh di atas bukit Judiy beberapa waktu yang tidak diterangkan lamanya ”menurut sebagian mufasir, lamanya satu bulan”dan air bah sudah surut, Allah memerintahkan kepada Nuh a.s. supaya turun dari kapal itu bersama-sama dengan para pengikutnya untuk me . . .
49
Pada ayat ini, Allah swt menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw, bahwa kisah Nuh a.s. itu dan kisah nabi-nabi lainnya adalah berita penting yang termasuk dalam soal-soal gaib yang diwahyukan Allah kepadanya, yang belum pernah diketahuinya dan belum pernah pula diketahui oleh kaumnya sebelum itu, sehin . . .
50
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah telah mengutus rasul-Nya kepada bangsa ad yang berdiam di sebelah utara Hadramaut di Yaman dan sebelah barat Oman. Rasul Allah itu ialah Hud a.s. yang dipilih Allah dari bangsa ad sendiri, agar lebih mudah menyampaikan dan menanamkan kepercayaan kepada mereka. M . . .
51
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa Hud a.s. dalam menyampaikan dakwah kepada kaumnya, sama sekali tidak meminta upah dan bayaran, sehingga mereka tidak dapat menuduhnya untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Ia hanya mengharap pahala dari Allah Yang telah menciptakannya sebagai manus . . .
52
Ayat ini menerangkan bahwa Hud a.s., setelah mengajak kaumnya menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan melarang mereka menyekutukan-Nya dengan beribadah kepada berhala-berhala, menyuruh mereka meminta ampun kepada Allah yang kemudian bertobat dengan penuh keikhlasan. Selanjutnya Hud a.s. menjelaskan, apabi . . .
53
Pada ayat ini Allah swt menerangkan tantangan kaum Hud a.s. terhadap dakwah yang disampaikan Hud a.s. dengan cara membangkang dan mengatakan, bahwa Hud a.s. tidak memberikan bukti yang nyata sedikit pun yang menunjukkan kebenarannya sebagai rasul Allah, yang ditugaskan untuk menyampaikan dakwah kepa . . .
54
Pada ayat ini diterangkan kelanjutan dari tantangan kaum Hud a.s., yaitu dengan mengatakan kepadanya, bahwa ucapan Hud itu mirip seperti ucapan orang yang kemasukan setan. Ucapan itu sama sekali tidak dapat mereka terima, lebih-lebih ucapan yang meremehkan dan menghalang-halangi mereka untuk beribad . . .
55
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan kelanjutan dari jawaban Nabi Hud a.s. kepada kaumnya dengan yang lebih keras dan dijiwai oleh keberanian yang penuh untuk mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya. Dengan nada menantang Hud a.s. menyuruh kaumnya yang sangat membangkang itu, supaya bersatu semu . . .
56
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan perkataan Hud a.s. dalam menjawab tantangan kaumnya, yaitu setelah ia menyuruh mereka bergabung semuanya bersama dengan tuhan-tuhan mereka dalam melaksanakan segala macam tipu daya untuk membinasakannya, lalu dinyatakannya bahwa ia sudah bertawakkal sepenuhnya ke . . .
57
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan rangkaian penutup dari perkataan Hud a.s. kepada kaumnya dengan memperingatkan bahwa jika mereka berpaling dari apa yang telah disampaikannya itu, dan tetap mendustakannya sebagai rasul Allah, maka ia tidak dapat lagi berbuat lebih dari itu, karena ia telah melak . . .
58
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa sewaktu datang azab Allah kepada kaum Hud a.s. sebagai akibat dari pembangkangan mereka, Nabi Hud a.s. beserta pengikut-pengikutnya yang beriman telah diselamat-kan Allah dari azab dunia yang sangat dahsyat itu sebagai rahmat dan karunia Allah kepada mereka . . .
59
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa itulah kisah kaum ad yang telah mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah dan mendurhakai rasul-Nya yang diutus untuk memberikan petunjuk kepada mereka menuju jalan yang benar, yaitu mengesakan-Nya dan mematuhi perintah-Nya. Tetapi mereka hanya mau mematuhi p . . .
60
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa kaum ad yang terus-menerus membangkang dalam kekafiran itu, telah ditimpa kutukan Allah di dunia ini, sehingga mereka musnah semuanya ditiup angin keras yang sangat dahsyat dan kelak disusul dengan azab yang lebih pedih dan lebih dahsyat lagi pada hari Kiama . . .
61
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Dia telah mengutus seorang utusan kepada kaum namud, namanya Saleh. Ia menyeru mereka supaya menyembah Allah dan meninggalkan sembahan-sembahan yang telah membawa mereka kepada jalan yang salah dan menyesatkan. Allah-lah yang menciptakan mereka dari tanah. Dari . . .
62
Seruan Nabi Saleh yang demikian baiknya dan disertai dengan alasan-alasan yang dapat diterima serta dikuatkan dengan janji, bahwa mereka akan mendapat ampunan dari Allah Yang Maha Pemurah, ditolak mentah-mentah oleh kaumnya. Mereka menjawab: "Hai Saleh, engkau adalah tumpuan harapan kami, karena eng . . .
63
Nabi Saleh a.s. menjawab tuduhan dan tantangan kaumnya itu dengan menyatakan bahwa seruannya itu adalah seruan yang benar untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka sendiri, jika mereka mau memikirkan dan mempertimbangkannya. Nabi Saleh meminta mereka mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya, jika ternyata . . .
64
Nabi Saleh a.s. mengatakan kepada kaumnya yang ingkar, bahwa kalau mereka tidak percaya akan seruanya ini, maka Allah telah mengirimkan seekor unta yang istimewa sebagai bukti atas kebenaran seruannya. Unta ini jauh berbeda sifat dan tingkah lakunya dari unta biasa, baik mengenai makan-minumnya, mau . . .
65
Tetapi kaum namud tetap tidak mempercayainya dan tetap menentang serta memperolok-olokkannya bahkan membunuh unta yang dikirimkan Allah sebagai mukjizat itu. Nabi Saleh a.s. sangat bersedih hati atas tindakan kaumnya, sebab dia yakin mereka akan dibinasakan Allah karena perbuatan mereka membunuh unt . . .
66
Tatkala datang malapetaka yang diancamkan Allah kepada kaum Samud, sebagai siksaan dan balasan atas kedurhakaan mereka, Allah swt menyelamatkan Nabi Saleh a.s. dan orang-orang yang beriman bersamanya, dengan karunia dan rahmat-Nya, dari azab dan siksaan itu. Pada hari tersebut, mereka yang durhaka d . . .
67
Kaum Samud dibinasakan Allah dengan suara keras yang mengguntur, menggoncangkan hati setiap pendengarnya dan menimbulkan gempa yang amat dahsyat, sehingga orang yang berdosa dan durhaka itu jatuh tersungkur tidak sadarkan diri lalu ditelan oleh bumi yang telah merekah dan pecah-belah. Tidak seorang . . .
68
Sungguh dahsyat malapetaka yang ditimpakan kepada mereka, sehingga dalam sesaat saja mereka sudah musnah semuanya, seakan-akan mereka tidak pernah ada di muka bumi, seakan-akan kampung halaman mereka tidak pernah didiami oleh manusia, hilang lenyap dan musnah ditelan bencana. Semua ini akibat kedurh . . .
69
Beberapa malaikat datang mengunjungi Nabi Ibrahim a.s. di rumah-nya untuk menyampaikan berita gembira kepadanya. Diriwayatkan dari Atha bahwa malaikat-malaikat itu terdiri dari Jibril, Mikail, dan Israfil a.s. Ada pula riwayat yang mengatakan mereka terdiri dari Jibril bersama tujuh malaikat lainnya . . .
70
Karena para tamu tidak mau menyentuh makanan lezat yang dihidangkan itu, maka Nabi Ibrahim a.s. merasa curiga atas niat baik mereka. Di kalangan orang Arab bila tamu tidak makan makanan yang dihidangkan itu adalah suatu tanda tamunya bermaksud jahat terhadapnya. Berbagai macam perasaan seperti curig . . .
71
Istri Nabi Ibrahim a.s. yang bernama Sarah menjadi gembira dan tersenyum karena yang datang itu bukanlah orang jahat, tetapi adalah malaikat-malaikat utusan Allah, dan tentu saja mereka tidak mau makan dan minum. Selanjutnya mereka berkata kepada Sarah bahwa Allah telah menyampaikan suatu berita gem . . .
72
Alangkah terkejutnya Sarah ketika mendengar ucapan malaikat itu seakan-akan ia tidak percaya bahwa yang dihadapinya itu ialah malaikat-malaikat yang tidak pernah berbohong dan tidak akan berdusta selama-lamanya. Karena itu dengan spontan ia menjawab, "Sungguh mengherankan! Bagaimana aku akan melahir . . .
73
Akhirnya para malaikat itu berkata, "Apakah patut kamu merasa heran terhadap sesuatu yang telah ditetapkan Allah?" Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa tidak akan sulit baginya bila Dia menghendaki akan menganugerahkan anak kepada siapa saja meskipun hal itu menurut adat dan kebiasaan tidak mungkin . . .
74
Setelah Nabi Ibrahim a.s. mengetahui bahwa yang datang kepadanya adalah malaikat utusan Allah, maka dia merasa lega dan hilanglah segala syakwasangka di dalam hatinya. Alangkah bahagianya keluarga Nabi Ibrahim a.s. di kala itu, tidak ada kegembiraan dan kebahagiaan yang melebihinya karena apa yang t . . .
75
Demikianlah rasa santun dan kasih sayang seorang nabi terhadap umat manusia, terutama Nabi Ibrahim a.s. yang dalam keadaan gembira dan bahagia ia akan memperoleh keinginan dan idaman hatinya yang telah lama dicita-citakannya, yaitu seorang anak laki-laki bernama Ishak dari istri pertama. Di dalam ke . . .
76
Akhirnya para malaikat dengan tegas mengatakan kepada Ibrahim sambil menolak permintaannya yang dikemukakan dengan sungguh-sungguh. Janganlah ia membicarakan nasib kaum Luth itu dan serahkanlah urusan mereka kepada keputusan Tuhannya. Allah telah memberi keputusan terhadap mereka bahwa mereka akan d . . .
77
Tatkala malaikat-malaikat Allah datang kepada Lut, dalam bentuk pemuda yang rupawan, ia merasa susah karena kedatangan tamu-tamu itu. Ia sudah khawatir bahwa kaumnya pasti akan mengganggu mereka itu karena pemuda-pemuda itu menarik perhatian mereka, karena mereka suka kepada lelaki, bukan kepada wan . . .
78
Datanglah kaum Luth kepadanya dengan bergegas-gegas seperti orang-orang yang didorong oleh hawa nafsu yang jahat. Mereka sejak dahulu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji dan sangat dicela oleh tabiat manusia yang wajar, lebih-lebih oleh syariat agama. Mereka suka melakukan homoseksual, melakuk . . .
79
Mereka menjawab, "Sesungguhnya kamu sejak dahulu sudah tahu bahwa kami sama sekali tidak mempunyai hasrat untuk mengawini anak-anak perempuanmu itu dan anak-anak perempuan kaummu. Oleh karena itu, janganlah kamu mencoba untuk memalingkan perhatian kami dari pemuda-pemuda itu dengan menyodorkan anak- . . .
80
Nabi Lut a.s. berkata ketika kaumnya tetap ingin melaksanakan kejahatan homoseksual terhadap tamu-tamunya, sehingga ia putus harapan untuk menghentikan mereka dari perbuatan yang keji itu, "Seandainya aku mempunyai kekuatan dan daya kemampuan untuk menghalangi kamu atau seandainya aku dapat menjumpa . . .
81
Setelah para malaikat yang menjadi tamu Nabi Lut a.s. itu menyaksikan adanya kekhawatiran pada diri Nabi Lut a.s., mereka berkata, "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu yang sengaja diutus untuk membinasakan mereka dan menyelamatkan kamu dari kejahatan-kejahatan mereka. Mereka sekali-kal . . .
82
Ketika putusan Allah telah datang untuk mengazab kaum Luth, Allah menjadikan negeri mereka terjungkir balik, yang di atas jatuh ke bawah dan yang di bawah naik ke atas, dan Allah menghujani mereka dengan batu-batu yang berasal dari tanah yang terbakar hangus yang jatuh kepada mereka secara bertubi-t . . .
83
Allah menurunkan batu-batu sijjil sebelum bumi dijungkirbalikkan. Menurut firman Allah dalam surah adz-dzariyat batu-batu itu adalah tanah liat yang terbakar sehingga menjadi batu yang diberi tanda oleh Allah Taala dengan nama orang-orang yang akan ditimpakannya. Batu-batu itu dijatuhkan di tempat y . . .
84
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah swt mengutus Syuaib sebagai rasul-Nya kepada penduduk Madyan. Syuaib dipilih dari kaumnya sendiri. Syuaib adalah seorang putera keturunan dari Madyan bin Ibrahim a.s. Madyan membangun suatu daerah untuk kaumnya yang terletak di Hajar dekat negeri Syam, dan dinam . . .
85
Syuaib a.s. menjelaskan kepada kaumnya tentang hal yang harus mereka lakukan dalam soal takar-menakar dan timbang-menimbang, setelah lebih dahulu melarang mereka mengurangi takaran dan timbangan. Kewajiban itu ialah supaya kaumnya menyempurnakan takaran dan timbangan dengan adil tanpa kurang atau le . . .
86
Pada ayat ini, Nabi Syuaib a.s. memberikan penjelasan kepada kaumnya bahwa keuntungan yang halal yang mereka peroleh setelah menyempurnakan takaran dan timbangan, adalah lebih baik dari keuntungan yang haram yang mereka peroleh dengan cara mengurangi takaran dan timbangan, jika mereka beriman. Karen . . .
87
Pada ayat ini, Allah menerangkan reaksi yang dihadapi Nabi Syuaib a.s. dari kaumnya sebagai bantahan atas dua macam isi dakwahnya itu, yaitu: pertama, supaya mereka menyembah Allah Yang Maha Esa dan tidak boleh mermpersekutukan-Nya dengan menyembah berhala-berhala dan sebagai-nya; kedua, supaya mere . . .
88
Pada ayat ini Allah swt menerangkan jawaban Syuaib a.s. terhadap bantahan kaumnya itu dengan mengatakan, "Hai kaumku bagaimana pikiranmu tentang persoalan ini jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku bahwa dakwah yang kusampaikan kepadamu itu bukan pendapatku sendiri tetapi wahyu dari Allah. . . .
89
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nabi Syuaib a.s. menjelaskan kepada kaumnya nasihat dan peringatan dengan mengatakan, "Hai kaumku, janganlah pertentangan antara aku dengan kamu, karena kamu masih tetap mempertahankan menyembah berhala dan patung-patung, dan menganiaya hak orang lain dengan mengurang . . .
90
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nabi Syuaib a.s. menyuruh kaumnya untuk memohon ampun kepada Allah Yang Maha Esa dengan beriman kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan menyembah berhala-berhala dan patung-patung, dan tidak mengurangi takaran, timbangan dan mengambil harta orang lain dengan j . . .
91
Sesudah penduduk Madyan (kaum Syuaib a.s.) merasa jenuh dan jengkel terhadap Nabi Syuaib a.s. karena semua alasan yang mereka kemukakan untuk menolak seruannya dijawab oleh Nabi Syuaib, mereka akhirnya berkata, "Hai Syuaib, kami tidak dapat memahami apa yang engkau kemukakan kepada kami mengenai tuh . . .
92
Mendengar ucapan kaumnya yang sangat menusuk hati dan menganggapnya sebagai orang hina dan tidak berdaya itu, Nabi Syuaib a.s. berkata, "Sungguh sangat menyedihkan kepicikan pikiranmu dan sangat mengherankan sekali pendapatmu itu. Apakah kamu menganggap kaum kerabatku itu lebih mulia dan lebih perka . . .
93
Kemudian Nabi Syuaib a.s. dengan tegas menentang mereka dan mengatakan kepada mereka, "Berbuatlah sekehendak hatimu, lakukanlah apa yang dapat kamu lakukan, dan kumpulkanlah segala kekuatan yang ada pada kamu, aku akan tetap berpegang teguh kepada akidahku, dan aku tetap beriman kepada-Nya dan aku p . . .
94
Sudah menjadi ketetapan dan sunnah Allah bagi umat-umat yang dahulu bahwa setiap umat yang durhaka dan menolak seruan rasul-Nya akan ditimpa malapetaka dan dibinasakan kecuali orang-orang yang beriman dan patuh serta taat kepada Allah. Akhirnya siksaan dan malapetaka itu ditimpakan pula kepada pendu . . .
95
Negeri Madyan sesudah malapetaka itu menjadi sunyi sepi seakan-akan belum pernah didiami manusia. Sungguh celaka nasib mereka dan terjauhlah mereka dari rahmat dan kasih sayang Allah karena keingkaran dan kedurhakaan mereka sama halnya dengan nasib kaum namud. . . .
96
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus Musa a.s. dilengkapinya dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan mukjizat yang nyata dan kesemuanya itu menunjukkan keesaan Allah swt, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Ulama tafsir sepakat bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah yang memperkuat kenabian Nabi Musa . . .
97
Pada ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa Nabi Musa a.s. yang dilengkapi dengan tanda-tanda kekuasaan Allah dan mukjizat yang nyata, telah diutus kepada Firaun dan pemimpin-pemimpin kaumnya, agar mereka menyembah hanya kepada Allah swt, Tuhan Pencipta alam, karena tidak ada Tuhan yang sebenarnya mel . . .
98
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Firaun telah merusak di muka bumi dan menyesatkan kaumnya di dunia, pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa di akhirat nanti, dia akan mengantar kaumnya ke tempat yang telah disediakan untuk mereka. Ia berjalan di depan dan kaumnya yang mengiringinya dari belakang s . . .
99
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa Firaun beserta kaumnya sejak di dunia telah mendapat laknat dari umat sesudahnya, terus menerus, sampai di akhirat nanti dilaknat lagi oleh orang-orang yang sedang berada di Padang Mahsyar, menunggu keputusan dari Qadhi Rabbul Jalil tentang di mana ia akan d . . .
100
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa perisitwa yang telah terjadi pada umat terdahulu dan kejadian-kejadian penting baik di kota maupun di desa-desa sejak dari kaum Nabi Nuh a.s. hingga kaum nabi-nabi sesudahnya, sengaja dicantumkan di dalam Al-Quran, supaya Nabi Muhammad dapat membacakan kepad . . .
101
Ayat ini menerangkan bahwa dibinasakannya mereka itu bukanlah tindakan aniaya dari Allah, tetapi mereka sendirilah yang menganiaya dirinya yang menyebabkan Allah mengambil tindakan demikian. Mereka mempersekutukan Allah dan mengadakan kerusakan di muka bumi secara terus-menerus, sehingga azab tidak . . .
102
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa azab yang ditimpakan kepada negeri-negeri kaum Nuh, kaum ad dan kaum namud itu juga akan ditimpakan kepada semua negeri yang penduduknya tetap bersifat dan selalu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Tidak ada suatu kaum pun yang akan luput dan terhindar dar . . .
103
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa apa yang telah dikisahkan tentang kehancuran umat-umat dahulu sebagai akibat dari penganiayaan yang telah dilakukannya, adalah menjadi bahan pelajaran bagi orang-orang yang mau sadar dan takut kepada azab akhirat. Allah yang menyiksa mereka di dunia ini, te . . .
104
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa hari Kiamat adalah hari dimana segenap makhluk akan berkumpul dan menyaksikan segala amalnya dan tiap-tiap manusia diminta mempertanggungjawabkan amalnya di dunia, tidak akan ditunda dan diperpanjang, tetapi akan berakhir sesuai dengan yang telah ditentukan All . . .
105
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa jika hari yang telah ditentukan itu tiba, tidak seorang pun dapat berbicara dan berbuat sesuatu kecuali dengan izin Allah, sebagaimana firman-Nya: Inilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mer . . .
106
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa orang-orang yang termasuk golongan celaka, karena pada waktu mereka di dunia telah merusak akidahnya, mengikuti orang-orang yang sesat perbuatannya, sehingga pudar dan padamlah cahaya iman dari padanya, bergelimang dosa sepanjang masa. Mereka itu akan dimas . . .
107
Mereka akan kekal di dalam neraka, selama-lamanya kecuali kalau Allah swt menghendaki yang lain, karena Dia Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Apa saja yang dikehendaki-Nya akan terwujud dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan ada. . . .
108
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa orang-orang yang berbahagia karena ketika mereka berada di dunia selalu berhati-hati dan menghindari perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah dan menjauhi godaan-godaan yang akan menjerumuskannya ke lembah maksiat, mereka akan ditempatkan di surga, . . .
109
Pada ayat ini, Allah swt menghibur Nabi Muhammad saw dan memberi peringatan kepada musuh-musuhnya. Dan bagi orang-orang musyrik penyembah berhala, Allah pasti akan menyiksa mereka karena apa yang disembah mereka, sama saja dengan yang telah disembah oleh nenek moyangnya. Sebagaimana nenek moyang mer . . .
110
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa Dia telah memberikan kitab Taurat kepada Musa a.s., kemudian kitab Taurat itu diperselisihkan oleh kaumnya, apakah kitab Taurat itu betul dari Allah atau bukan? Ada di antara mereka yang percaya, bahwa kitab Taurat itu betul-betul dari Allah dan sebagian ya . . .
111
Pada ayat ini Allah swt menegaskan bahwa orang-orang yang memperselisihkan tentang kebenaran Al-Quran dan meragukan kedatangannya dari Allah, maka Allah akan menyempurnakan balasan perbuatan mereka baik di dunia maupun di akhirat, karena Allah Maha Mengetahui apa yang telah mereka kerjakan. Firman A . . .
112
Ayat ini memberikan tuntutan kepada Nabi Muhammad saw terhadap apa yang semestinya ia perbuat pada waktu umatnya melancarkan tantangan, dan meragukan Al-Quran yang dibawanya. Dia diperintahkan untuk tetap pada pendiriannya, berjalan di atas jalan yang lurus, menyampaikan syariat yang diamanatkan kep . . .
113
Pada ayat ini, Allah swt menandaskan bahwa orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad dan menganut agamanya, supaya jangan sekali-kali cenderung kepada orang-orang zalim, yaitu musuh-musuh kaum Muslimin yang selalu menyakitinya dan orang-orang musyrik yang selalu berusaha mengembalikannya kepada . . .
114
Ayat ini memerintahkan agar kaum Muslimin mendirikan salat, lengkap dengan rukun dan syaratnya, tetap dikerjakan lima kali dalam sehari semalam menurut waktu yang telah ditentukan yaitu salat Subuh, Zuhur, dan Asar, Magrib, dan Isya. Sejalan dengan ayat ini firman Allah: Maka bertasbihlah kepada Al . . .
115
Pada ayat ini, Allah swt memerintahkan supaya berlaku sabar. Yang dimaksud dengan sabar dalam ayat ini ialah tabah dan tahan menghadapi segala kesulitan dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sabar dan salat adalah dua amal yang kembar yang dapat dijadikan penolong untuk dapat m . . .
116
Pada ayat ini Allah swt menyatakan celaan-Nya kepada orang-orang pintar, cerdik-pandai yang tidak melarang orang-orang sesamanya berbuat kerusakan di muka bumi, padahal akal sehat dan pikiran cerdas yang mereka miliki itu cukup untuk dapat mengerti dan memahami kebaikan yang diserukan oleh para rasu . . .
117
Pada ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu negeri, jika penduduk negeri itu, masih berbuat kebaikan, tidak berbuat zalim seperti mengurangi timbangan sebagaimana halnya kaum Nabi Syuaib a.s., tidak melakukan perbuatan liwath (homoseks, sodomi) seperti halnya kaum Nab . . .
118
Ayat ini menjelaskan bahwa kalau Allah menghendaki, maka manusia menjadi umat yang satu dalam beragama sesuai dengan fitrah asal kejadiannya. Sekalipun pada mulanya manusia itu merupakan umat yang satu tidak terdapat perselisihan di antara mereka, tetapi setelah mereka berkembang biak, timbullah kep . . .
119
Perselisihan mereka tidak saja tentang agama yang dianut oleh masing-masing kaum seperti agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Islam, atau syirik, tetapi juga penganut dari satu agama, kecuali orang-orang yang mendapat rahmat dari Allah dan diberi taufik serta hidayah. Mereka itu bersatu dan selalu mengusa . . .
120
Ayat ini menerangkan bahwa kisah para rasul terdahulu bersama umatnya, seperti peristiwa perdebatan dan permusuhan di antara mereka, keluhan para nabi karena kaumnya mendustakan serta menyakiti dan sebagainya, semuanya itu berguna untuk meneguhkan hati Rasulullah agar tidak tergoyahkan oleh apa pun . . .
121
Pada ayat ini, Allah swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar berkata kepada orang-orang kafir, "Berbuatlah menurut kedudukan dan kemampuanmu menentang dakwah dan menyakiti orang-orang yang berdakwah beserta pendukung-pendukungnya. Kami pun akan berbuat menurut kedudukan dan kemampuan kami me . . .
122
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengatakan kepada orang-orang kafir yang tetap membangkang kepada Rasul agar mereka menunggu apa yang akan terjadi dengan dakwah Rasul, dan musibah apa yang menimpa Rasul, yang memang sangat mereka harapkan, sebagaimana dijelaskan dalam firman- . . .
123
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengetahui yang tersembunyi dan tidak terjangkau dengan ilmu siapa pun baik di langit maupun di bumi. Dialah mengetahui segala apa yang akan terjadi dan waktu terjadinya secara tepat. Semua urusan akan kembali kepada-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti jadi, dan apa ya . . .