1
Dalam ayat ini, Allah membagi manusia menjadi dua golongan: pertama, golongan kafir, yaitu orang-orang yang mengingkari kekuasaan dan keesaan Allah, menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Dia, menghalangi manusia beribadah kepada-Nya, membuat-buat cara beribadah kepada-Nya menurut pendapat dan keing . . .
2
Dalam ayat ini, Allah membagi manusia menjadi dua golongan: pertama, golongan kafir, yaitu orang-orang yang mengingkari kekuasaan dan keesaan Allah, menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Dia, menghalangi manusia beribadah kepada-Nya, membuat-buat cara beribadah kepada-Nya menurut pendapat dan keing . . .
3
Dalam ayat ini diterangkan sebab dihapusnya pahala amal dan perbuatan orang-orang kafir dan sebab-sebab diterima serta diberi pahalanya amal dan perbuatan orang-orang yang beriman. Allah membatalkan pahala amal dan perbuatan orang-orang kafir karena mereka lebih memilih kesesatan daripada kebenaran, . . .
4
Ayat ini menerangkan kepada kaum Muslimin cara menghadapi orang-orang kafir dalam peperangan. Mereka harus mencurahkan segala kesanggupan dan kemampuan untuk menghancurkan musuh. Hendaklah mengutamakan kemenangan yang akan dicapai pada setiap medan pertempuran dan jangan mengutamakan penawanan musuh . . .
5
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah akan membimbing orang-orang yang beriman dalam melaksanakan pekerjaan yang diridai-Nya sehingga pekerjaan itu berhasil dengan baik, dan memelihara mereka agar tidak melakukan maksiat dan perbuatan dosa. Allah juga menyediakan bagi mereka tempat kembali di surga . . .
6
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah akan membimbing orang-orang yang beriman dalam melaksanakan pekerjaan yang diridai-Nya sehingga pekerjaan itu berhasil dengan baik, dan memelihara mereka agar tidak melakukan maksiat dan perbuatan dosa. Allah juga menyediakan bagi mereka tempat kembali di surga . . .
7
Allah menyeru orang mukmin, jika mereka membela dan menolong agama-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwa, niscaya Ia akan menolong mereka dari musuh-musuhnya. Allah akan menguatkan hati dan barisan mereka dalam melaksanakan kewajiban mempertahankan agama Islam dengan memerangi orang-orang kafir yan . . .
8
Selanjutnya dijelaskan bahwa orang yang tidak beriman kepada Allah, mengingkari keesaan dan kekuasaan-Nya, maka mereka akan celaka. Allah akan menghapus semua pahala amal dan perbuatan mereka. Perbuatan mereka tidak akan mendapat hidayah dan taufik dari Allah. Allah juga akan menggagalkan semua tipu . . .
9
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak memberi pahala bagi amal dan perbuatan orang-orang kafir dan tidak memberi hidayah dan taufik-Nya karena mereka mengingkari petunjuk-petunjuk Al-Qur'an yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya. . . .
10
Orang-orang musyrik Mekah yang mendustakan kenabian dan kerasulan Muhammad saw, serta mengingkari kebenaran petunjuk Al-Qur'an sebagai kitab yang berasal dari Allah Yang Mahakuasa, sebenarnya mempunyai berbagai bukti untuk membenarkan kenabian dan kerasulan beliau, karena negeri itu berada di sekita . . .
11
Ayat ini menjelaskan tentang keadaan orang mukmin dan orang kafir di dunia dan sebab orang musyrik ditimpa malapetaka. Orang musyrik tidak mempunyai seorang penolong pun untuk menolak azab yang datang menimpa mereka, sedangkan orang mukmin mempunyai penolong, yaitu Allah Yang Mahakuasa dan Maha Peno . . .
12
Ayat ini berbicara tentang keadaan orang mukmin dan orang kafir di akhirat. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh diberi pahala berlipat ganda berupa surga sebagai balasan dari keimanan dan ketaatan mereka. Sedangkan orang-orang yang mengingkari kekuasaan dan keesaan Allah dan mendustakan Rasul . . .
13
Diriwayatkan oleh 'Abd bin humaid, Abu Ya'la, Ibnu Abi hatim, dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu 'Abbas, bahwa tatkala Nabi Muhammad akan meninggalkan Mekah, sebelum hijrah ke Medinah, beliau menoleh ke belakang melihat negeri Mekah dan berkata, "Engkau (Mekah) adalah negeri Allah yang paling aku cintai, . . .
14
Ayat ini menjelaskan perbandingan antara orang-orang yang beriman dengan orang kafir dengan mengatakan, "Apakah sama orang yang mau berpikir sehingga ia mempunyai pengertian, pemahaman, dan keyakinan terhadap agama Allah dan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad saw dengan orang-orang yang tidak . . .
15
Tidak sama ganjaran yang akan diperoleh oleh orang yang beriman di akhirat dengan ganjaran yang akan diperoleh oleh orang yang tidak beriman. Ayat ini melukiskan keadaan surga dan neraka dalam bentuk simbolis yang menarik sekali. Di mulai dengan kata "perumpamaan"(matsalul jannati). Pertama "surga", . . .
16
Ayat ini menjelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad membacakan Al-Qur'an, di antara yang mendengar terdapat orang-orang munafik, namun mereka tidak memahami bacaan beliau. Setelah mereka pergi meninggalkan Nabi, mereka bertanya kepada sahabat-sahabat Nabi yang berilmu dan memahami semua perkataannya, "A . . .
17
Dalam ayat ini diterangkan keadaan orang yang berlawanan sifatnya dengan orang munafik. Mereka adalah orang yang telah mendapat petunjuk, beriman, mendengar, memperhatikan, dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur'an. Dada mereka dilapangkan Allah, hati mereka menjadi tenteram bila mendengarkan ayat-ayat Al . . .
18
Orang-orang yang telah dicap dan dikunci mati hatinya sehingga tidak dapat lagi menerima kebenaran dan petunjuk adalah orang yang hidupnya sudah tidak lagi berfaedah. Mereka hanya menunggu-nunggu kematian dan kedatangan hari Kiamat yang datang secara tiba-tiba. Apabila hari Kiamat itu telah datang, . . .
19
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad, apabila ia telah yakin dan mengetahui pahala yang akan diperoleh oleh orang-orang yang beriman, serta azab yang akan diperoleh oleh orang-orang kafir di akhirat, untuk berpegang teguh kepada agama Allah yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup di d . . .
20
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan setulus hati pasti bersedia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka menunggu-nunggu turunnya wahyu Allah, terutama wahyu yang berhubungan dengan perintah jihad. Akan tetapi, perintah perang itu pada dasarnya bukan untuk menyera . . .
21
Ayat ini menjelaskan sikap yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang munafik adalah taat kepada Allah, mengucapkan perkataan yang makruf, daripada takut, dan gentar menghadapi musuh. Akan tetapi, mereka tidak demikian. Hal itu karena kesenangan hidup di dunia telah membuat mereka terpesona dan lupa . . .
22
Ayat ini mencela sikap kaum munafik yang selalu mengejar kesenangan hidup di dunia, dengan mengatakan, "Hai orang munafik, karena kamu selalu mengejar kesenangan hidup di dunia dan kemewahannya, maka seandainya kamu berkuasa, pastilah kamu mempunyai sifat-sifat ingin mementingkan diri sendiri dengan . . .
23
Orang-orang munafik yang bersikap seperti yang disebutkan di atas telah dijauhkan Allah dari rahmat-Nya. Oleh karena itu, Allah menghilangkan pendengaran mereka sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari apa yang dapat mereka dengar, dan Allah membutakan mereka sehingga mereka tidak dapat mengamb . . .
24
Apakah orang-orang munafik itu tidak memperhatikan dan memahami ajaran-ajaran Allah yang terdapat dalam Al-Qur'an, tidak pula merenungkan dan memikirkannya, sehingga mereka mengetahui kesalahan sikap dan tindakan mereka selama ini? Atau telah terkunci hati dan penglihatan mereka sehingga tidak dapat . . .
25
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang kembali kafir setelah nyata bagi mereka jalan yang lurus yang harus ditempuh dengan mengerjakan perbuatan dosa dan sesat adalah orang yang telah termakan dan terpengaruh oleh tipu daya setan. Setan menjadikan perbuatan dosa dan kesesatan yang mereka k . . .
26
Orang-orang munafik kembali kepada kekafiran, padahal tadinya mereka kelihatan telah beriman, karena mereka memihak dan bersekutu dengan orang Yahudi dari Bani Nadhir dan Bani Quraidzah untuk memerangi orang yang beriman. Kaum munafik menyatakan bahwa mereka akan turut berperang di pihak Bani Nadhir . . .
27
Ayat ini masih berbicara tentang kaum munafik, apakah yang akan mereka lakukan jika tetap berada dalam kemunafikan itu. Mereka hanya dapat melakukan kemunafikan dan tipu daya semasa mereka masih hidup, berkuasa, dan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Bagaimana pendapat mereka bila Allah menghil . . .
28
Mereka mengalami keadaan yang demikian karena sering mengerjakan maksiat, selalu ingkar kepada Allah, menuruti hawa nafsu, dan tidak mau mengerjakan pekerjaan yang diridai-Nya. Mereka beribadah kepada Allah hanya karena ria dan ingin dihargai orang. Oleh karena itu, semua amal yang mereka kerjakan, . . .
29
Apakah orang munafik mengira bahwa dalam permusuhan, dan niat jahat terhadap orang-orang yang beriman yang terpendam dalam hati mereka tidak akan diketahui? Apakah mereka mengira bahwa Allah tidak mengetahuinya sehingga Dia tidak memberitahukannya kepada Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman? Allah . . .
30
Pada ayat ini, Allah menyatakan kepada Rasulullah saw, "Hai Muhammad, jika Kami menghendaki untuk memperkenalkan kepadamu pribadi-pribadi orang munafik itu sehingga kamu mengenal seorang demi seorang berdasarkan tanda-tanda yang ada pada mereka, tentulah tidak sukar bagi Kami melakukannya. Akan teta . . .
31
Dengan adanya ketentuan perang dan kewajiban-kewajiban berat yang lain, Allah menguji keimanan kaum Muslimin hingga diketahui siapa yang berjihad di jalan-Nya dan siapa yang tidak, serta siapa yang sabar dan siapa yang tidak. Dengan cobaan itu pula akan bertambah kuat iman orang yang sabar dan makin . . .
32
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang mengingkari keesaan Allah, menghalang-halangi manusia memeluk agama-Nya yang dibawa oleh Nabi Muhammad, menentang dan memeranginya setelah dikemukakan kepada mereka bukti-bukti yang kuat, maka segala tindakan mereka itu tidak akan menimbulkan mudarat kepad . . .
33
Dalam ayat ini, Allah meminta orang-orang yang beriman agar taat kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya serta tidak menghiraukan sikap dan tindakan orang-orang kafir. Mereka hendaknya beriman, mengakui keesaan dan kekuasaan Allah yang memiliki sifat-sifat yang sempurna, menaati perintah-Nya, melaksanakan a . . .
34
Ayat ini menerangkan bahwa orang yang mengingkari kekuasaan dan keesaan Allah, mengingkari seruan rasul-Nya, menghalang-halangi manusia dari jalan-Nya, kemudian ia mati dalam keadaan kafir, maka Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa-dosanya karena pintu tobat dan ampunan Allah hanya ada sewak . . .
35
Dalam ayat ini, Allah meminta orang-orang yang beriman, bila perintah melaksanakan jihad sudah dikeluarkan dan mereka mengetahui bahwa Allah pasti menolong orang-orang yang beriman, mereka harus merasa kuat, tidak patah semangat, dan sekali-kali tidak mengajak musuh untuk berdamai. Mereka adalah ora . . .
36
Allah mendorong orang-orang yang beriman agar berjihad dan menginfakkan harta di jalan-Nya, untuk menghancurkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka, yaitu orang-orang kafir Mekah. Mereka jangan sekali-kali terpesona oleh kehidupan dunia yang menyebabkan mereka meninggalkan jihad karena kehidupa . . .
37
Dalam ayat ini, Allah menerangkan salah satu dari sifat manusia yang tercela ialah kikir dan sangat mencintai dan menginginkan harta. Allah menyatakan bahwa Ia tidak minta mereka memberikan harta mereka seluruhnya untuk diberikan kepada kaum Muslimin yang lemah. Bila Ia meminta seluruhnya seperti it . . .
38
Ayat ini menerangkan bahwa Allah memanggil mereka untuk menghilangkan sifat kikir. Mereka diminta menginfakkan harta mereka di jalan Allah. Dijelaskan bahwa siapa yang kikir, tidak mau menafkahkan harta di jalan Allah, maka kekikiran mereka itu akan merugikan diri sendiri karena kikir itu akan mengg . . .